MITOS

298 65 5
                                    

Bunga Terakhir - TsukiYama - Chapter 1

Suasana gunung selalu berhasil mendatangkan suasana nyaman. Jauh dari pusat kota dan gedung yang menjulang tinggi. Kebisingan jalan kota tergantikan oleh kicauan burung dan hewan sekitar yang menghuni kawasan gunung tersebut.

Diluar dugaan, rencana wisata yang tadinya beranggotakan seluruh angkatan harus di batalkan karena tak mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah. Menjaga banyaknya remaja di tempat terbuka seperti gunung bukanlah hal yang mudah.

"Yah, soalnya gunung itu bukan tempat sembarangan sih, ya..." Kata Azumane Asahi. Kala itu ia sedang mendirikan sebuah tenda bersama dengan empat adik kelasnya.

Anggota tim voli terlalu antusias membeli persiapan untuk berwisata di gunung. Mereka tidak menyangka kalau kegiatan itu akhirnya di batalkan. Jadi, tim voli memutuskan untuk melakukan wisata sendiri. Tentunya, mereka melaksanakannya pada hari libur selama dua hari.

"Hooo, bener tuh kak! Dulu pas aku SMP, ada kegiatan lemah gitu." Hinata antusias dengan kalimat yang dimulai oleh Asahi. Jadi, ia juga ingin menyambungnya dengan pengalamannya dulu. "... Karena ada yang ngomong sembarangan, jadi kesurup--" Belum selesai kata itu terucap, mulutnya sudah di sumbat oleh Kageyama menggunakan tangannya.

"G-gak! Diem gak lo! Setan itu gak ada!" Kageyama terpekik sendiri di sana. Ia mengalihkan pandangannya pada sekitar area tempat mereka berkemah. Sadar kalau malam nanti, sekeliling tempat itu akan menjadi gelap.

"Pfft-!" Tsukishima yang menahan tawa membuat pandangan Kageyama teralih padanya. "Muka galak, tapi takut setan toh?" Cibir Tsukishima yang langsung berdiri dan beralih mempersiapkan peralatan memasak miliknya.

"Engga! Gue ga takut!" Kageyama berusaha sekeras mungkin agar raut wajahnya tak terlihat seperti sedang panik. Walau akhirnya ekspresi itu malah makin memperjelas kalau dirinya memang sedang takut.

"Asahiii-!" Panggilan itu datang setelah Asahi selesai mendirikan tenda untuk keempat adik kelasnya. Suara itu berasal dari Nishinoya Yuu. Siswa kelas dua yang berdiri tak jauh dari posisi Asahi sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Boleh bantuin sebentar gak disini?!" Sorak Nishinoya lagi. Suaranya lumayan menggema di sekitaran mereka.

Asahi tersenyum melihat tingkah Nishinoya, lalu mengacungkan jempolnya guna menyetujui permintaannya tadi.

"Gue tinggal dulu ya..." Asahi pamit kepada keempat adik kelasnya, kemudian berlalu menuju Nishinoya.

Yamaguchi menggosok telapak tangannya, disusul dengan tubuhnya yang meliuk seperti sedang kedinginan. Ia buru-buru mendekati Tsukishima yang sedang memanaskan air dan ikut berjongkok di hadapan panci yang mulai mengeluarkan uap panas.

"Fyuhh, hangatnya..." Seru Yamaguchi setelah memposisikan tangannya di dekat panci tersebut. Ia menoleh bingung karena mendapatkan sorotan mata dari Tsukishima. "Tsuki? Ada apa?" Tanya Yamaguchi kemudian.

Tsukishima belum menjawab. Tangannya kini membuka tutup panci itu, lalu memasukkan tiga kantung teh ke dalamnya.

"Gapapa." Seru Tsukishima sambil menakar gula untuk teh yang sedang di seduh olehnya. "... Lo keliatan seneng aja." Sambung Tsukishima.

Yamaguchi mengangguki spekulasi Tsukishima terhadap perasaannya saat itu. Memang, Yamaguchi sangat senang bisa berlibur ke tempat yang baru bersama teman-temannya, terutama Tsukishima.

"Oyy! Yang mau teh anget kesini ya!" Entah sejak kapan Hinata berada di belakang Tsukishima. Ia sudah siap dengan botol minum di tangannya.

"Udah ga bantuin bikin, minta lagi!" Sambar Tsukishima dengan raut jengkelnya pada Hinata. Sementara yang di cibir hanya terkekeh seperti orang bodoh.

Bunga Terakhir [ TsukiYama ] - [  HIATUS  ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora