いち

1.7K 120 22
                                    

Hiii ini masih aku EIDIKOS di akun baru(ʘᴗʘ✿)
I'm so exited to pub this story hehe. Tapi ada sedihnya juga karna masih ga nyangka akunku yang dulu dihapus wepe. Gatau tuh gara-gara apa.

Anyway hope you guys enjoy this story <3

-
-
## - ##
-
-

Benar kata orangtua untuk tidak asal-asalan memberi nama pada seorang anak. Katanya bisa jadi doa.

Hal itu dibuktikan langsung oleh seorang remaja bernama NAKALA JENANDRA. Sudah tertebak bukan bagaimana sifatnya hanya dari nama saja.

Nakal

Bengal

Susah diatur

Hobi tawuran

Dan setiap bulan seperti evaluasi akhir bulan, naka akan mengingat-ngingat prestasi kenakalannya.

"Gue udah pernah nyingkap rok bu indah belum?" tanyanya yang disambut gelengan dari sang teman.

"Oke kalo gitu besok deh cobain ehehe."

"Rada gelo!" (agak gila) cibir haekal si pemuda bandung dengan pipi tembam, hidung mungil, dan kulit eksotis. Eitt jangan lupa dua bongkahan padat yang bisa menyaingi Inul daratista.

Naka saja sampai hobi menjawil pipi pantat haekal. Tentu saja setelahnya pria tan itu akan marah-marah.

Jangan lupakan satu lagi teman sepernakalan naka. Tapi yang satu ini lebih ke seperti salah pergaulan. Anak-anak bahkan guru sekolah sudah mencoba memisahkan Juan Pablo dari naka and the geng (read:haekal).

Juan itu anak yang ramah, rajin mengerjakan PR, otaknya encer dan sering dimintain contekan sama naka and the geng. Makanya warga sekolah menganggap jika Juan diancam untuk berteman dengan naka. Padahal kenyataannya tidak.

Pria berwajah bayi dengan kulit putih dan gigi rapih tapi masih tetap dijeruji kawat (read:behel) kata naka, itu memang nyamannya berteman dengan dua bocah pembawa masalah. Juan paling polos diantara mereka. Saking polosnya nama belakang Juan yaitu Pablo, naka plesetin jadi Tablo :')

-
-
## - ##
-
-

"Akhir-akhir ini gue merasa hidup gue terlalu tenang." celoteh haekal di warung bintang lima teh sisi yang letaknya dibelakang sekolah.

Ini adalah rutinitas wajib ketiga pria berusia rata yakni 18 tahun sebelum pulang ke hunian masing-masing. Haekal ke rumah mae daddy nya. Juan ke rumah ayah bunda nya. Dan naka ke pangkuan Tuhan/G/

Naka pulang ke rumah neneknya sejak 10 tahun yang lalu. Sejak mamah papahnya memilih naik ke pangkuan Tuhan daripada memangku sang putra lebih lama.

"Pala lo tenang. Lupa 2 hari yang lalu lo tidur di tenda gara-gara ketauan mabok hah?" sudah bisa dipastikan jika yang menyahut ini adalah naka. Karna Juan mana mungkin menyelipkan lo gue.

"Eh iya njir. Asli badan panas digigitin nyamuk ama serangga. Mana gerimis lagi. Tega banget pokonya mae."

"Kan itu salah haekal juga. Padahal Juan udah ingetin jangan dulu mabok takutnya mae daddy haekal gajadi bulan madu. Eh haekalnya ga nurut."  terakhir Juan meregangkan bibir atasnya yang tersangkut kawat behel sebelum menyeruput es teh manis buatan teh sisi.

"Dengerin noh kata si tablo."

Haekal hanya memutar matanya tanpa niat melawan. Karna dia juga sadar, dia yang salah. "Btw, lo udah denger bang atuy kelas 12C ketangkep polisi kemaren?"

|| BAD AND CRAZY ||Where stories live. Discover now