03

2K 305 73
                                    

🐚

Lia segera menjauh dari Cedric, ia buru-buru mengambil buku dan perkamennya dan meninggalkan Cedric yang masih terpaku disana.

Napasnya menjadi berat, ia tak menyangka kalau first kiss-nya diambil oleh kakaknya.

Lelia menepuk wajahnya pelan, ia enggan melarutkan perasaan itu semakin dalam hingga menelannya bulat-bulat.

Cedric tersadar dari lamunannya ketika Hanna menepuk bahunya.

"Kau baik-baik saja Ced?" Hanna sedikit khawatir ketika terbangun dan melihat Cedric yang sedang melamun.

"Aku baik-baik saja Hanna" Cedric tersenyum tipis dan berjalan ke arah Ernie yang masih terlelap.

"Oh— Kalau begitu aku duluan" Hanna berlari menuju kamarnya.

Cedric mengangguk dan segera membangunkan Ernie.

"Apa yang kau lakukan Ced, pada adikmu?" Ernie menatap penuh tanya Cedric.

Cedric membeku.

"Kau melihatnya?" Cedric berusaha setenang mungkin.

"Aku bangun sejak saat kau datang" Ernie menatap penuh curiga.

"Itu kecelakaan, kau tahu itu" 

Ernie menghela napas panjang.

"Rumor yang mengatakan adikmu menyukaimu, atau malah sebaliknya?" Ernie berdiri dari duduknya.

"Dia adikku" 

Ernie menggelengkan kepalanya "Tak ada yang melihat, sebaiknya kau jangan macam-macam" Ernie berjalan pergi.

Cedric mengejar Ernie, ia merasa semua yang ada pada dirinya adalah salah namun ia menyangkalnya walau ia tahu.

"She's not my biological sister" Perkataan itu meluncur begitu saja dari mulut Cedric.

Ernie seketika menghentikan langkah kakinya, satu fakta tentang sahabatnya baru saja ia dengar dari mulut Cedric Diggory.

"Lalu? Kau butuh klarifikasi untuk kebenaran bahwa kau bisa menyukainya?" Ernie tahu sejak saat ia melihat dengan matanya sendiri, tatapan Cedric ataupun Lelia memiliki arti lain.

"Aku tak menyukainya" Bantah Cedric.

"Benarkah?" Tanya Ernie tak percaya.

"Aku tak menyukainya, jangan berbicara omong kosong tentang itu" Cedric meninggalkan Ernie.

Cedric menggelengkan kepalanya pelan, ia berusaha menghilangkan perasaan sesak di dadanya. 

Faktanya malam ini adalah ia kehilangan first kiss-nya.
......

Menghindari Cedric adalah hal yang tepat, walau ia mengingkari janjinya.

"Kau yakin tak apa ku tinggal?" Tanya Hanna, ia hanya merasa Lelia sedikit aneh hari ini.

Ernie dan Justin hanya berdiri tak jauh dari keduanya.

"Tak apa kalian duluan saja" Alasannya cukup jelas, ia tak mungkin bersama teman-temannya karena Cedric akan mudah menemukannya.

"Ada yang membuatmu kesal?" Tanya Justin menyelidik.

"Tidak ada Justin, ada yang harus aku lakukan" Lelia tersenyum agar temannya tak mencurigainya.

"Baiklah ayo kita pergi, Lia sibuk" Ernie menarik jubah Hanna dan Justin agar pergi meninggalkan Lelia.

"Sibuk?" Sebuah bisikan mendarat di telinga kiri Lelia begitu saja.

"Higgs" Lelia terkejut ketika melihat Terence Higgs yang sudah berada di depannya.

"Kau kenapa? Seperti menghindari sesuatu?" Terence tertawa pelan.

Lelia tersenyum kesal dengan fakta bahwa pemuda yang ada di depannya itu sangat pintar membaca situasi.

"Mau kubantu untuk melarikan diri?" Tawar Terence.

Lelia menatap uluran tangan Terence, ia kadang enggan pergi bersama pemuda itu. Bukan membencinya tapi ia takut memberikan kesan main-main.

"Ini bukan apa-apa, tawaranku hanya untuk membantu Hufflepuff yang malang ini" Terence itu pintar, ambisius dan selalu memperlakukan temannya dengan baik.

Dia Slytherin yang baik.

"Tawaranku kali ini tanpa ada perasaan apapun" Terence menyakinkan.

Lelia meraih uluran tangan Terence dan menggenggam tangan pemuda itu.

"Kenapa kau selalu memperlakukan siapapun dengan baik? Terutama teman perempuanmu"

"Perempuan itu di dahulukan, teman perempuanku.. aku hanya memberikan sewajarnya" Terence tersenyum manis.

Bola mata Cedric menangkap moment Lelia dengan Terence, ia hanya memperhatikan keduanya dari jauh.

"Lia" lirihnya.

🐚

Ternyata ada bosennya juga jadi Author sksk.

See you all..

⏩next.

RUMORS : 𝐂.𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang