04

1.9K 311 58
                                    

🐚

Melarikan diri dari Cedric dengan dibantu Terence adalah keputusan yang tepat, pemuda itu memperlakukannya seperti teman. 

Terence biasanya akan mengejarnya dan berusaha mengambil hatinya, namun kali ini dia benar-benar menepati perkataannya.

"Apa kau tak punya teman?" Tanya Lelia.

Terence tertawa mendengarnya "Punya, walau hampir semuanya Slytherin" 

"Rumah yang lain? Kau tak memilikinya?" 

"Beberapa Hufflepuff dan Ravenclaw" 

"Bagaimana dengan Gryffindor?" Lelia sedikit memperhatikan gerakan tangan Terence yang melempar batu ke danau.

"Rumah kami saling bermusuhan, itu mustahil—bagiku" 

"Kau sendiri?" Giliran Terence yang sedikit penasaran dengan lingkaran pertemanan Lelia.

"Aku tak punya teman dari Slytherin" 

"Benarkah?" Terence kini duduk disamping Lelia.

Lelia mengangguk, ia menerima permen dari tangan Terence.

"Aku terlalu terburu-buru ingin memilikimu—Kita berteman dulu bagaimana?" Tawar Terence.

Lelia menatap mata pemuda itu, Terence sangat pengertian.

"Oke" 

Terence berjalan disamping Lelia, mereka berjalan menuju asrama mereka yang memang satu arah.

The Fat Friar melintas begitu saja didepan mereka hingga membuat Lelia terkejut bukan main dan hampir jatuh ke belakang jika tangan Terence tidak memeluk pinggangnya.

"Aku minta maaf Ms. Diggory" The Fat Friar tersenyum tak enak.

"Kau tak apa?" Terence tertawa pelan.

"Aku baik-baik saja" Lelia tersenyum kepada hantu Hufflepuff dan juga Terence.

Cedric dan Anthony Rickett yang melihat itu sedari tadi menatap keduanya dengan penuh selidik.

"Adikmu sebentar lagi tak lajang" Anthony terkekeh pelan.

Cedric yang mendengarnya seketika menatap Anthony "Yah mungkin"

"Lia" Panggil Cedric.

Lelia yang mendengar suara kakaknya segera menoleh kebelakang, Cedric dengan baju Quidditch-nya dengan keringat yang membuat tubuh pemuda itu tercetak jelas.

"Latihan Diggory?" Tanya Terence, Terence sedikit berusaha ramah dengan kakak dari gadis yang ia taksir.

Cedric dan Anthony berjalan menghampiri keduanya.

"Yah begitulah" Balas Cedric pada Terence.

Lelia ingin sekali pergi, namun itu akan membuat tanda tanya yang besar untuk Anthony dan Terence.

"Bagaimana latihannya?" Tanya Lelia senormal mungkin.

"Luar biasa, Cedric Captain yang jauh lebih baik dibanding Captain sebelumnya" Anthony merangkul bahu Cedric bangga.

"Lelia Aku duluan, terimakasih untuk yang tadi" Terence melangkah pergi ketika Lelia memberinya senyum.

"Higgs itu baik, kalian sudah berkencan?" Tanya Anthony pada Lelia.

Cedric diam, yang ia inginkan adalah jawaban dari Lelia.

Lelia menatap Cedric sebentar lalu kemudian menatap Anthony "Rahasia, kenapa kau ingin tahu sekali" Lelia berjalan pergi.

"Aku yakin mereka sudah" Anthony menatap Cedric.

"Shut up!" Cedric melepaskan tangan Anthony dari bahunya.

......

Ernie Macmillan—Pemuda itu menatap Lelia  yang tengah menatap Cedric, Cedric tengah mendapat pengakuan cinta dari Gryffindor tahun ke-5.

"Ayo pergi" Ernie menarik lengan Lelia, mereka berhenti berjalan di koridor yang sepi ini sejak melihat Cedric mendapat pengakuan cinta.

Namun Lelia tetap bergeming, mengabaikan ajakan Ernie dan ia tersadar kembali ketika melihat gadis itu berlari meninggalkan Cedric.

Cedric menolaknya.

"Dia menolaknya" Ernie tertawa pelan, ini akan menjadi berita terbarunya.

"Ayo pergi" Giliran Lelia yang mengajak Ernie pergi.

Tapi kini Ernie yang menahannya.

"Cedric datang" bisik Ernie.

Ernie hanya ingin memastikan satu kali lagi dengan matanya, apakah Cedric Diggory menyukai Lelia Diggory?.

"Lia" Cedric menahan tangan Lelia yang ingin pergi.

"Aku dan Ernie punya kelas" Lelia berusaha melepaskan tangan Cedric.

"Kelas kita kosong Lia" Ernie tersenyum jahat, ia hanya tertarik dengan kisah keduanya.

Lelia membulatkan matanya pada Ernie, tak disangka Ernie akan memihak Cedric.

"Aku duluan" Kata Ernie.

Cedric tak tahan, ia tak tahan berjauhan dengan adiknya.

"Kau berjanji untuk tak menghindariku Lia" Cedric menatap Lelia dengan tatapan hangatnya.

"Kau membuatku tak nyaman" Kalimat itu meluncur dengan mudah dari bibir Lelia.

Cedric tak menyangka adiknya akan mengatakan itu, perasaan tak nyaman memenuhi hatinya.

"Itu kecelakaan Lia, aku tak sengaja" 

Lelia seketika menatap Cedric, bola matanya bergetar—itu yang ingin dengar namun tak ingin menerimanya.

"Itu tak berarti apa-apa Lia, percayalah" 

"Itu kosong" Lirih Cedric.

"Ciuman itu kosong" Cedric semakin terenyuh melihat Lelia yang menundukkan kepalanya.

Lelia menghempaskan tangan Cedric yang menggenggam tangannya.

"Aku tahu" Lirih Lelia.

"Tapi aku tak nyaman akhir-akhir ini dengan diriku—Mengertilah Ced" Lelia berjalan mundur.

Lelia muak dengan perasaan sesak di hatinya.

Cedric menghela napas melihat Lelia yang berlari menjauh darinya.

Hubungannya dengan Lelia hancur hanya karena satu fakta.

Cedric menyukai Lelia.

🐚

No lie (Gyal we never miss)
Feel your eyes, they're all over me~

See you 🤗

RUMORS : 𝐂.𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang