24 | Confession

2.8K 473 14
                                    

"Mbak? Mbak Mala denger pertanyaanku tadi enggak?"

Aku langsung menatap Rafif dan menemukan lelaki itu menatapku dengan kecewa. Astaga, aku melamun lagi! Duh, rasanya benar-benar malu. Dan juga merasa bersalah karena membuat Rafif seolah menjadi orang yang tidak tampak kehadirannya di dekatku saat ini.

Sudah hampir sebulan sejak aku mendengar Mas Guruh membicarakan tentang 'perasaannya' pada Bu Devi dengan seseorang yang dia panggil 'Ndin' dan pasti adalah Mbak Andin. Rasanya lucu, meski aku tahu itu bukan sebuah lelucon. Mas Guruh membicarakan tentang ibu tiri yang dia sukai dengan mantan tunangannya sendiri. Sampai sekarang aku tak habis pikir, kenapa ada lelaki seperti Mas Guruh itu.

Jika perasaanku padanya dipenuhi kekaguman di awal kami dekat dulu, lalu akhir-akhir ini berubah rasa tak nyaman setelah rasa rendah diriku yang mulai sadar bahwa aku menyukainya itu bertambah makin besar, dan kini setelah mendengar perkataan Mas Guruh pada Mbak Andin tersebut, justru merasa sedikit ... entahlah!

Aku risi saat membayangkan bagaimana bisa Mas Guruh menyukai perempuan yang sudah seperti ibu kandung untuknya. Yang telah memberinya tiga adik. Yang menyayangi dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri. Dan kenyataan bahwa perempuan itu adalah istri sah ayahnya.

Aku bisa melihat selama ini, bagaimana berbinarnya mata Bu Devi saat membicarakan Pak Pram, ayah Mas Guruh. Itu mengingatkanku pada teman-temanku yang begitu bahagia saat membicarakan pacar mereka. Mbak Bekti yang meski mengidolakan Mas Caesar, tetapi tetap berbinar saat membicarakan Mas Windu, pacarnya. Ya, seperti itulah Bu Devi ke Pak Pram. Aku bisa melihat betapa Bu Devi pasti mencintai suaminya tersebut.

Namun, kenapa bisa aku luput terhadap Mas Guruh? Harusnya saat Mas Guruh menyebut ibu tirinya dengan panggilan 'mbak', aku bisa langsung berpikir lebih jauh, bukan? Kenapa justru ada sedikit pembelaan dalam hatiku, bahwa itu adalah 'hanya hubungan dekat mantan kakak pengajar les ke murid yang kemudian menjadi anak tirinya'? Atau sebenarnya aku sudah bisa mengira-ngira bahwa ada kejanggalan antara hubungan Mas Guruh dengan Bu Devi, tetapi aku mencoba mengubur dalam-dalam perkiraan itu? Entahlah. Hanya dengan memikirkan hal tersebut selama seminggu ini membuatku kesal, marah, dan kecewa sendiri.

Bahkan, saat aku mengajar les privat di rumah keluarga Hadiwinoto pun sebisa mungkin aku segera pulang sebelum Mas Guruh yang beberapa kali sempat main di waktu yang sama dengan jadwalku mengajar itu menyapa atau menawari mengantarku pulang.

Beberapa kali Mas Guruh mengirim pesan WA menanyakan bagaimana kabarku, Rendy, dan Ibu. Bertanya kenapa aku mengatakan ke Mas Wira untuk mengajukan pengunduran diri dari kandidat penerima beasiswa, dan keputusanku yang akan keluar dari Youngspirit begitu proyek sukarelawan Trust Me di sekolah-sekolah dasar Islam itu berakhir. Namun, semuanya tak pernah kubalas.

Dan hari ini akhirnya tiba. Hari terakhir proyek Trust Me angkatan tiga Youngspirit. Kami satu angkatan berencana akan mengadakan syukuran dan evaluasi akhir di resto Istana Mie & Es yang ada di dalam Paragon Mall. Acaranya nanti setelah isya. Sementara sejak pukul setengah empat sore tadi, aku sudah di sini dengan Rafif untuk menonton film di bioskop. Dia yang mengajak, katanya ada film bagus tentang kisah seorang guru di pedalaman Papua.

Setelah menonton film, kami menjalankan salat Magrib di musala Paragon. Selanjutnya acara kami adalah jalan-jalan di dalam mall, sembari menunggu waktu isya tiba. Sialnya, saat berjalan melewati store Charles & Keith tadi, aku tiba-tiba saja teringat sepatu hak tinggi yang dibelikan Mas Guruh di hari pertama kami berkenalan di pernikahan Mbak Andin, untuk mengganti sepatu Mbak Tiara yang kupatahkan haknya. Dan itulah yang membuatku melamun saat Rafif mengajakku berbincang tadi.

Aku menggigit bibir bawah, merasa ada ganjalan dalam hati yang tiba-tiba saja membuat hatiku ngilu begitu teringat kembali semua kenangan bersama Mas Guruh. Sepertinya aku belum bisa benar-benar menghapus perasaan sukaku padanya.

Eunoia [Completed]Where stories live. Discover now