6

826 162 9
                                    

Jennie jalan pelan mendekati raja saat sedang di ruang singgasana bersama penasehat kerajaan.

" Papa..."

Raja noleh ke belakang. Lihat anaknya seperti ingin bicara.

" Bisa kita bicara?" Tanya Jennie.

Raja berbalik. Dia mengangguk saat penasehat jalan segera keluar ruangan sehabis memberi tundukan sopan pada Jennie yang dia lewati.

" Kenapa?" Raja bertanya disaat Jennie nunduk sambil menarik nafas tenang lalu mengangkat pandangan ke arah Papa nya.

" Begini Papa....."

°°°

Rosie merangkul ibunya. Melihat sang ayah keluar dari dalam mobil polisi setelah di antar pulang.

Bahagianya senyuman istri yang langsung memeluk suaminya penuh kerinduan.

Rosie di rangkul oleh ayahnya. Mengacak rambut sang anak yang senyum lebar karena ayah pada akhirnya bebas.

" Apa kamu membayar?" Tanya ayah pada Rosie yang diam, belum bisa menjawab. Ibunya bahkan menunggu dan menatap sang anak lama sekali.

" Aku meminta bantuan."

" Dengan siapa?"

" Emm...anu...Putri Kim." Jujur Rosie hingga kedua orang tuanya mengerut dalam kening penuh kebingungan.

°°°

Drab! Pintu mobil di tutup. Jennie noleh ke samping, melihat Rosie senyum padanya. Kemudian menoleh pelan ke depan, melihat orang tua Rosie yang merapatkan kedua tangan dengan tundukan yang mereka berikan sebagai rasa hormat.

---

" Apa tanah ini?" Tanya Jennie. Rosie mengangguk selama Jennie menyebarkan pandangan, melihat pemukiman warga sini.

Sangat padat! Pantas Papa nya ingin menggusur. Selain padat, ini tanah daerah rawan banjir.

" Kalian diberikan uang dan juga tempat tinggal baru. Apa tidak mau?" Tanya Jennie hingga mata ibu Park tertuju ke sang anak yang keras menolak pemberian pemerintah. Segepok uang yang besar bagi mereka itu di tolak oleh Rosie meski ortunya juga sudah pasrah dan mau pindah.

" Aku lahir disini. Aku tetap mau disini!" Jawab Rosie buat Jennie menyipitkan mata, melihat kesal Rosie yang mengangkat alis jika apa yang dia bicarakan itu fakta keinginannya.

" Akan aku beri double. Mau pindah?" Tawar Jennie lagi.

Ortu Rosie sudah pasti mau!!!! Uang bisa membuat mereka lebih baik bahkan membuka usaha sendiri sebagai modal!

Tapi Rosie.....

" He-em!" Geleng Rosie.

" Kalau putri menikah denganku, baru aku mau!"

Ortunya mendelalak. Sang ibu nganga sambil mencubit pinggang belakang anaknya untuk tidak bicara asal depan Jennie.

Jennie terdiam. Natap Rosie yang cengir-cengir depan ortunya yang mengoceh.

" Putri!!"

Datanglah tetangga Rosie yang lari mendekati pagar depan. Jennie menatapnya, melihat ada warga sini yang memberi hormat tegas padanya lalu tersenyum ramah.

" Kami sudah menerima dana pemerintah. Mereka menyuruh kami pindah Minggu depan." Jelas mereka buat Rosie mendelalak, nganga disaat Jennie menoleh ke arahnya.

" Mereka bahkan mau untuk tinggal di tempat yang lebih layak." Kata Jennie pada Rosie yang terdiam, raut wajah nampak lesu karena dia benar-benar tidak mau pergi dari tempat ini.

Jove 6 | I love princess Kim ✓Where stories live. Discover now