Part 42

2.5K 118 5
                                    

Asyila menolehkan kepalanya, terlihat Depra yang sedang menatap tajam kearahnya.

Asyila membalas tatapan Depra dengan tatapan tidak suka, waktu sendirinya jadi terganggu karna kehadiran Depra.

"Lo ngapain sih disini, gak bisa ya, ngebiarin gue tenang sebentar aja," ujar Asyila kesal.

"Udah nyusahin, gak sadar diri lagi," cerca Depra membuat Asyila melotot kearahnya.

"Maksud lo apa?" tanya Asyila nyolot.

"Lo butuh waktu sendiri biar bisa nenangin diri tapi Lo buat semua orang khawatir nyariin lo," ucap Depra dengan nada datar.

"Bodo, gue gak peduli," ujar Asyila acuh, setelah itu dia berjalan pergi.

Depra segera mencekal pergelangan tangan Asyila.

"Pulang!" ujar Depra dengan tatapan tidak mau dibantah.

"Lepasin! ini gue mau pulang." Asyila menarik tangannya lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Tanpa mempedulikan Depra, Asyila segera menjalankan  motornya pergi dari taman itu.

Sesampainya dirumah, Asyila memperhatikan rumahnya yang terlihat sangat sepi. Asyila membuka pintu, terlihat Syeila yang sedang tertidur disofa.

Asyila mendekati mamahnya, mata Asyila tertuju pada mata mamahnya yang terlihat sembab.

"Mamah." Asyila menyentuh bahu mamahnya, Syeila langsung terbangun saat merasakan seseorang menyentuh bahunya.

"Sayang... kamu dari mana aja? mamah khawatir banget, papah udah nyuruh semua pengawal buat nyari kamu tapi masih gak ketemu," ujar Syeila sambil memeluk Asyila.

"Zahra nenangin diri, Mah, maaf bikin mamah khawatir. Sekarang Papah kemana?"

"Sayang cepet telpon papah, sebelum papah ngamuk kesemua orang," ucap Syeila dengan nada khawatir, dia sangat tau apa yang akan suaminya lakukan jika Asyila masih belum ditemukan sampai jam 12 nanti.

"Oke." Asyila segera menghubungi Papahnya.

"Halo, pah"

"Zahra, kamu dimana, papah nyariin kamu dari kemarin"

"Maaf, pah. Zahra lagi butuh waktu sendiri, maaf bikin papah dan mamah khawatir"

"Sekarang kamu dimana?"

"Asyila udah dirumah, pah"

"Oke, kamu jangan kemana-mana, papah pulang ini"

"Oke.

Asyila mematikan sambungan teleponnya.

"Sayang kamu semalem dimana?" tanya Syeila sambil mengelus rambut Asyila.

"Zahra nginep di rumah pribadi Zahra, Mah," jawab Asyila membuat Syeila sedikit keheranan.

"Kok mamah gak tau, kamu punya rumah pribadi?"

"Zahra sengaja gak ngasih tau siapapun, jadi kalau Zahra  lagi pengen sendiri, Asyila bisa kesana dan gak ada yang bisa ganggu Asyila."

"Lain kali kalau mau kesana kasih tau mamah, biar mamah gak khawatir, oke."

"Oke, Mah. Maaf Zahra bikin repot semua orang," ujar Asyila merasa bersalah.

DEPRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang