1. Rumah Tua

11 4 10
                                    

"Terimakasih ya pak" perempuan paruh baya itu menerima kunci dari pria berkepala lima itu. Dia Aleandra Puteri , ibu  dari Becca. Rebecca Verliana.

Becca menggeret kopernya menuju sang mama "ini rumahnya ma?" tanya Becca seusai disamping Lea.

"Iya, rumahnya sederhana, tapi halamannya cukup luas kok" ujar Lea sambil berjalan menuju rumah yang baru dibelinya. Membuka pintu lalu masuk kedalam

Setelah masuk ke rumah barunya, Becca langsung menjepit hidungnya rapat rapat. Rumahnya memang sederhana, luas, tapi dinuansai dengan bau tidak sedap dan kotoran daun daun kering yang berserakan

"Mah, ko tempatnya jorok banget sih? Aku nggak suka deh" kali ini Cinta yang berbicara

Lea dan Becca langsung menoleh kearah Cinta yang tengah melakukan hal serupa dengan Becca. Yaitu menjepit hidungnya serapat mungkin.
Bau apa? Entahlah aku pun tidak tau.

Lea menghampiri Cinta "enggak jorok sayang, cuman emang jarang dibersihin jadi kayak gini." jawab Lea "tenang aja, udah ada bi Dani sama pak Maman dibelakang, mereka lagi bersihin kamar kalian sama dapur" lanjutnya

Becca berjalan lebih tenang untuk masuk kedalam. Benar saja ada bi Dani dan pak Maman dibelakang "eh ada neng geulis" sapa pak Maman

Becca tersenyum kecil untuk menanggapinya

"Kamar non Becca sama non Cinta udah bersih, tinggal ruang tamu sama halaman depan aja. Dapur juga udah bersih, jadi kalo non Becca mau istirahat silahkan" ucap bi Dani memberitahu dan Becca mengangguk

"Kamar aku dimana?" tanya Becca memastikan

"Dekat ruang tv ada huruf B didepan pintunya" jawab pak Maman

Becca mengangguk lagi "makasih ya pak, bi"

Becca berjalan menelusuri rumah barunya ini, ruangannya sudah mulai bersih, tidak seperti didepan yang masih dipenuhi dengan debu dan sampah daun yang berserakan didalam rumah.

Becca masuk kedalam kamarnya, ia meletakkan koper dilantai lalu melihat lihat isi kamarnya.

Took.took.took.

Becca langsung menoleh "masuk"

Terlihat perempuan muda tengah membawa penampan berisi susu dan Becca yakin itu untuknya "buat aku ya?" tanya Becca memastikan dan perempuan itu hanya terdiam

"Taro aja disitu" suruhnya.

"Kamu pembantu baru disini?" tanya Becca memastikan

Perempuan itu mengangguk "nama saya sisi" ucapnya datar

"Oh, makasih ya mbak sisi" setelah kepergian perempuan itu, Becca berbalik badan, niatnya ingin mengemasi barang barang miliknya. Tapi melihat sebuah benda jatuh didepan matanya, membuat tangannya tergerak untuk mengambil benda tersebut

Gelang.

Gelang berwarna hitam, Becca yakin ini gelang untuk laki laki. Namun sepertinya gelang ini belum diberikan untuk calon pemilik.

"Mbak sisi" panggil Becca saat melihat perempuan tadi lewat.

"Mbak" Becca berlarian mengejar wanita yang bernama mbak sisi itu.

Bugh!

"Aduh neng, hati hati atuh. Nanti badannya pada lecet kalo jatuh" ucap pak Maman sambil membantu Becca untuk berdiri

"Makasih pak"

"Ohiya, pak Maman sama bi Dani liat mbak sisi?" tanya Becca memastikan

"Mbak sisi?" Ucap keduanya bingung

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: May 11, 2022 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

That Nightmare AgainWo Geschichten leben. Entdecke jetzt