gamma

1.4K 297 60
                                    

Hyunjin mengangkat alis saat Felix meremat tangannya, seketika itu juga bersikap defensif

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyunjin mengangkat alis saat Felix meremat tangannya, seketika itu juga bersikap defensif. Siapapun kakak tingkat Teknik Mesin bernama Mandala itu —dia mengenal mantan kekasih Felix, dan itu berarti Felix tidak menyukainya.

Maka Hyunjin melingkarkan lengannya di bahu temannya, berusaha memberi ketenangan untuk temannya. Gerakan ini nampaknya ditangkap mata sang pemuda, yang mengangkat alis.

"Aah, udah putus sama Drian, ya? Sori sori, gue udah lama nggak kontakan sama dia jadi nggak tau. Maaf ya, pacarnya Felix." Wooyoung mengulas cengiran ke arah Hyunjin yang mengerjap tak mengerti. Felix juga mengernyitkan dahi bingung.

"HAH?"

"Lho, jadi 'udah punya calon' tadi itu, calonnya itu maksudnya kamu, Lix?"

"Aduh, Fikar bukan pacar gue. Temen doang ini, temen. Calonnya anak LN." Felix repot menjelaskan saat baik Soobin maupun Karina menoleh ke arahnya meminta klarifikasi. "Seriusan bukan— eh, Lana! Sini, sini!"

Untungnya dia terbebas dari harus meyakinkan kedua temannya itu karena kedatangan Shuhua. Namun Felix dan Hyunjin kompak mengernyit saat melihat seorang pemuda lain mengekor di belakang teman mereka itu.

"Eh Lana, lama nggak ketemu makin cakep aja," goda Hyunjin, menggeser duduknya agar Shuhua bisa menambahkan kursi di sana.

"Heem, makasih yang jauh lebih cakep. Itu kan yang mau kamu denger?" Shuhua tersenyum datar, berhigh-five dengan Hyunjin dan Felix laalu menyalami empat orang lain yang ada di meja yang sama. "Haloo, aku Delana, temennya Felix sama Fikar. Yang ini namanya Radhit. Dhit, kenalin ini Felix ama Fikar, temenku dari SMA."

Pemuda yang duduk di sebelahnya membuka masker dan tersenyum simpul. "Halo, kakak-kakak. Gue Edward Radhitya Lai. Panggil aja Radhit."

Felix dan Hyunjin spontan saling menyikut, Hyunjin membisikkan 'aduh, koko-koko China' di bawah nafasnya sementara Felix menggumamkan, 'yah, Atha kalah telak sih kalo gini'.

Yeonjun mengerjap. "Kok manggil mereka pakai 'kakak' juga? Lo maba Teknik bukan sih? Kayaknya gue liat lo waktu ospek, deh."

"Radhit ini di SMA anak aksel, kak." Kali ini Shuhua yang menjawab. "Dia lebih muda setahun dari aku, Felix, sama Fikar."

"Kenal di mana?" sambar Hyunjin, sementara Felix menyikutnya cepat.

"Kita satu wihara, kak."

"Aduh susah," bisik Hyunjin. Kali ini Felix menyikutnya lebih keras, karena wajah Shuhua juga berubah mendung, sepertinya dia mengerti implikasi dari kalimat pemuda itu.

"Ah, udah lengkap, kan? Pesen, yuk? Mau pesen apa?" Felix menyambar, menarik tangan Karina dan Hyunjin untuk berdiri sebelum suasananya berubah makin canggung. "Biar kita pesenin, jadi sekali jalan."

"Kok gue nggak ikut ditarik juga?" protes Soobin.

Karina berdecak, "Biar kamu bisa diem di sini berduaan sama kakak Tenik Mesinmu itu, lah. Gimana, sih."

Dalliance [2/2] +JilixWhere stories live. Discover now