Penguntit [chap 18]

17 7 0
                                    

Sella pov
Malam ini aku pulang berjalan kaki,jam udah menunjukkan pukul 23.54 sebentar lagi tengah malam, angin malam membuat suasana dingin mencekam.

Aku berjalan sendirian menyusuri setiap lorong, lampu jalan tidak banyak di pasang di sekitar sini, aku melihat di sudut mata ku seperti ada yg mengikuti aku.

Aku mencoba melihat ke belakang,tapi tidak ada orang satu pun lalu aku mempercepat langkahku takut kalau ternyata itu adalah perampok, semakin cepat aku berjalan orang yg berada di belakang ku semakin cepat juga

Jantungku berdegup sangat kencang aku takut jika orang itu melakukan hal yg macam macam padaku. Dengan langkah yg tergesa gesa aku berjalan sampai aku ga melihat ada sebuah batu besar di tanah

Aku terjatuh tapi orang yg berada di belakang ku datang mendekat, kondisi jalanan sepi dan tak ada lampu. Aku melihat kebelakang orang itu semakin dekat, wajahnya tak terlihat olehku

Aku mundur dengan buru buru, keringat bercucuran di sekujur tubuhku takut kalau orang itu bakal melakukan hal aneh padaku, ingin sekali aku berteriak tapi rasanya mulut ku tidak mau bergerak.

Aku menutup mata lalu menangis berharap ada seseorang yg menolong "aku mohon jangan sakiti aku" pintaku sambil menyatukan kedua telapak tanganku berharap dia tidak menyakiti aku.

Dengan tangis terisak isak aku terus memohon padanya,tapi tidak ada respon dari nya dan tidak ada suara sama sekali, aku membuka mataku pelan pelan, tidak ada orang disini yg ada hanya jalanan kosong.

"Hah, apa cuma bayanganku aja?" Kataku sambil memegang dadaku, jantungku berdegup sangat kencang

Aku pulang kerumah dengan buru buru, saat membuka pintu aku melihat Niken sedang asik menonton televisi sambil memakan keripik

"Oh kau sudah pulang?" Niken melirik ke arahku

"Iya, vishi mana?"  Aku mencarinya

"Belom pulang tuh,mungkin lagi kerja. Oh ya kenapa kau keringatan begitu hah?" Niken melihat keringatku, aku udah seperti mandi keringat aja

"Ah tadi abis olahraga, yauda aku mau mandi dulu" aku ke kamar mengambil handuk lalu mandi

"Lucu juga" ucap Niken dengan smirk nya

FLASHBACK NATAN
[penyelamat]
"cinta" kata tetua
"keabadian itu dapat berpindah jika kau mendapatkan cintanya" sambung tetua itu
~~~~~
"Tapi Tetua kau tau kan siren dan manusia dilarang memiliki hubungan seperti itu" kataku protes

"Maka dari itu kau harus merelakan jantungnya, atau kau memilih memakan paksa  jantung gadis itu?" Ujar Tetua

Sungguh itu membuat ku dilema,di satu sisi ratu Agatha  tidak mengizinkan kaumnya memakan manusia dan jika ketauan siren itu bakal terasingkan, disisi lain siren juga tidak boleh memiliki cinta pada manusia, lalu bagaimana caranya aku mengambil jantung itu

"Ratu Agatha akan murka" ucapku, memikirkan kemurkaannya saja sudah membuat ku tak berkutik, tidak terbayangkan oleh ku jika kemurkaan nya terjadi untuk yg kedua kalinya

"Kau tau kan hanya ada tiga cara untuk mendapatkan jantung itu, pertama korban harus merelakan jantung nya dengan suka rela dan yg kedua..."

"Ya aku tau itu, walaupun dia tidak ingin hidup lagi tapi dia tidak akan memberi jantungnya begitu saja" seberapa keras aku berpikir, gadis itu tak akan memberikan jantungnya begitu saja

"Kau harus merelakan jantung itu" jelas tetua

Aku diam sejenak, yg tetua katakan emang benar lagian mana ada manusia yg mau merelakan jantungnya begitu saja

"Dan satu lagi,Natan kau harus berhati hati pada siren yg pernah membuat Agatha murka"
Tetua menyuruhku mewaspadai akan kehadiran seekor siren yg pernah membuat ratu kami murka,Niken. Dia melarang janji dengan ratu dan memakan jantung manusia untuk menjadi kuat. Jika Niken bertemu gadis itu dia akan melakukan segala cara mendapatkannya

"Baik Tetua" aku mengangguk mengerti

VISHI POV
[kembali ke waktu bertemu dengan tetua]
Tidak terasa pembicaraan kami sampai malam begini,sekarang aku mengerti bagaimana bahaya nya jantung ini

"Kau harus hati hati,dan satu lagi jangan sampai dia mencurigaimu" Tetua menyarakan aku untuk waspada terhadap Niken

"Dia ga akan menyakiti orang orang terdekat ku kan?" Tanya ku memastikan jangan sampai orang yg kusayangin kena imbas nya juga

"Semoga saja"

"Tunggu,kau yakin kan dia tidak akan menyakiti keluarga ku?"

"Entah lah,kita gatau apa yg direncanain Niken" ucap Natan dengan ragu ragu

"Kalau gitu aku harus pulang cepat,Sella dirumah berdua dengan Niken!" Aku bergegas lalu pergi

"Vishi tunggu!!" Natan memanggilku tapi aku tidak menghiraukannya,aku takut kalau terjadi sesuatu pada Sella

Aku pulang dengan nafas yg tersenggal senggal saat sampai ternyata keadaan rumah masih terasa tenang,aku sungguh bersyukur .

"Eh vish,baru pulang?" Sambut Sella,dia terlihat baru mandi dengan rambutnya yg basah menetesi lantai

"Kamu... gpp kan Sell?" Tanya ku

"Gapapa,kamu kenapa si?" Sella keheranan, ga biasanya aku menanyakan hal begitu padanya

"Gapapa,kamu kenapa si?" Sella keheranan, ga biasanya aku menanyakan hal begitu padanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
seirenes Donde viven las historias. Descúbrelo ahora