18. Rain Jahat

462 32 9
                                    

"Zayn lo beneran mau balik sekarang?" Tanya Rangga pada Zayn yang terlihat sedih dan kecewa atas apa yang baru saja mereka lihat.

Menatap dalam sorot mata Rangga "Gue udah gak ada harapan kan Ngga! Jadi untuk apa geu tetep disini?" matanya berkaca-kaca.

Rangga hanya tertunduk lemas, dia tau betul bagaimana perasaan Zayn sekarang.

"Lo gak mau pulang ke rumah lo dulu? Atau nginep dirumah gue, atau kita ngobrol-ngobrol dulu? Lo juga belum ketemu Dion kan Zayn?"

Zayn hanya diam....

"Zayn..." menepuk bahu Zayn.

"Kenapa ngga? Sulit banget jalani hubungan ini?" air mata mencair begitu saja. Dan Rangga memeluknya menenangkan.

"Zayn, cukup! Lo ga usah nangisin Rain. Mungkin kalian Cuma salah paham. Tenang Zayn!"

Perlahan Zayn melepaskan pelukannya "Nitip salam sama Dion ya ngga, gue balik!"

...

Sesaat setelah menyetir beberapa kilometer, dia menghentikan laju mobilnya, menepi dan menatap foto Rain yang ada di wallpaper Hpnya. "Gue udah terlambat ya Rain? Maafin gue Rain, semoga lo bisa bahagia sama dia. Terimakasih telah ada"

***

"Jelasin apa maksud kamu?" Acha berteriak pada Ibran, karena Acha melihat Ibran dan Zayn berciuman, akhir-akhir ini hubungan mereka tidak baik-baik saja.

"Aku udah jelasin berkali-kali sama kamu, aku cuma liat bayangan Neo didalam diri Zayn, apa itu salah?" Jawab Ibran sedikit berteriak juga.

"Ohww ......terus kamu cium dia, pas dia gak sadar gitu? Hah......?" Acha kembali berteriak pada tunangannya.

"Kamu terus aja ngungkit ini lagi, gak bosen apa kamu, lagian ini hidup aku, kamu punya hak apa untuk ngatur?"

Sedetik kemudian,
" Plakkk......" Tamparan keras mendarat di pipi Ibran.

"Aku tunangan kamu Bran, bisa-bisanya kamu ngomong kek gini ke aku, selama dua tahun ini, aku sabar Bran, kamu gak pernah anggep aku ada, gak memperlakukan aku seperti kekasih, aku diem Bran, tapi ini keterlaluan"

"Oke kalo gitu biar kita perjelas sekali lagi tentang hubungan kita. Kamu mau nerima aku apa adanya dari seorang Gay kan? Sampek sekarang aku gak pernah bisa berubah, apalagi saat aku ketemu Zayn, gairah cinta aku tuh kembali membara kamu tau? Dan asal kamu tau juga, Zayn, dia, SE-O-RANG-GAY" Perjelas Ibran di telinga Acha.

Acha menatap Ibran dengan tatapan kebencian, melepas cincin tunangannya dan melemparkannya ke Ibran "Brengsek.........!!" bentak Acha, menangis lalu pergi begitu saja.

...

Begitulah akhir hubungan mereka. Ibran memilih mengakhiri hubungannya dengan Acha dan mulai mendekati Zayn.

Hari sudah petang....
"Kak Fajar makasih udah nganterin Fatimah!" ucap Fatimah kepada Fajar, laki-laki yang baru saja dia kenal seminggu yang lalu.

Fajar adalah salah satu pembeli barang di toko Zayn dalam jumlah yang lumayan besar untuk dijual kembali. Dia pernah sekali mengungkapkan perasaannya bahwa dia jatuh cinta dengan Fatimah, namun karena mereka belum terlalu mengenal, Fatimah ingin mengenalnya lebih dalam sebelum memantapkan hatinya pada Fajar.

Fajar dan Fatimah sampai di parkiran mobil kost, begitu juga dengan Zayn. Zayn melihat Fatimah turun dari mobil Fajar dan melambaikan tangan kepada Fajar.

Zayn turun dari mobilnya dan menghampiri Fatimah.
"Fat....." Panggil Zayn lirih.

"Kak Zayn, kok udah balik kak?Aku kira kakak bakal di Surabaya lama"

Rain Zayn ✓ [ Boys love Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang