14 | Rapat Penting (pake banget!)

379 68 15
                                    

Ruang rapat Akademi Anime—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang rapat Akademi Anime—

"Jadi, kenapa kita di sini lagi? Bahkan para pembaca pastinya akan bosan membaca kita secara terus menerus. Dan yang sangat mereka inginkan bahkan belum muncul juga."  kata Gintoki menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hm? Apa maksudmu, Gintoki?" tanya Goku memiringkan kepalanya.

Gintoki melihat Goku yang berada di sebelahnya, dia diam untuk memikirkan jawaban yang pas untuk si Seiyan.

"Tidak. Lupakan apa yang tadi ku bicarakan."

"Tapi—"

"Itu sama sekali tidak penting."

"Kalau itu tidak penting kenapa kau malah berbicara? Seperti orang bodoh saja, haha!" Goku menjawabnya dengan tawanya.

Mata Gintoki berkedut melihat Goku, kemudian dia beralih ke Netero.

"Oi, Jiichan, kali ini kita mau bahas apa lagi?" tanyanya.

Netero yang sedang membaca laporan yang muncul secara misterius di kamarnya itu pun berhenti dan melihat wajah tak sabaran milik Gintoki.

"Hohoho, sepertinya kau sangat antusias dengan rapat kali ini?"

"Apa kau buta? Apa aku terlihat sangat antusias di matamu itu?"

"Hohoho, tentu saja."

"..." Urat kekesalan muncul di  wajah Gintoki.

Tuk!

Law mengetuk meja rapat itu dan berkata, "Bisakah kita mulai rapatnya? Aku sangat lelah karena harus mengurus para berandalan itu. Tidak ada kapoknya mereka masuk ke ruangan BK dan berakhir di tempatku." sambil memicingkan matanya ke arah Gintoki dan Beerus.

Gintoki dan Beerus memandang arah lain dan mulai bersiul. Law yang melihat itu hanya berdecak kesal. Kemudian, Sebastian yang baik hati itu memberinya beberapa manisan sambil mendekatkan jari telunjuknya ke arah mulutnya, menandakan kalau itu adalah rahasia di antara mereka.

"..." Law tidak bisa berkutik dan memilih memakan manisan pemberian Sebastian.

Gintoki dan Beerus mulai menghela napas lega. Dan Sasaki yang melihat keduanya itu mulai membenarkan kacamatanya dan memikirkan sesuatu yang membuat Gintoki dan Beerus merinding.

Apa ini? Kenapa tubuhku merinding begini? Apa seseorang sedang berpikir buruk tentangku? Siapa? Kagura? Shinpachi? Atau seseorang yang cemburu padaku? Hiiy, pikir Gintoki mengusap kedua lengannya secara bersamaan.

Kenapa tiba-tiba tubuhku merinding? Apa seseorang diam-diam ingin mengincar makananku? Tapi siapa yang beraninya ingin mengincar makananku? Sepertinya aku menjadi seperti ini semenjak tinggal di dunia yang bahkan hampir setengah kekuatanku disegel, pikir Beerus.

Alucard yang melihat kelakuan Sasaki, Gintoki dan Beerus dari balik kacamata hitam pekatnya itu hanya tertawa menampilkan taringnya.

Jiraiya yang berada di sebelah penghisap darah itu mulai merasa takut dan menggeser kursinya mendekati Byakuya.

Byakuya yang masih tenang itu tidak peduli dengan Jiraiya yang mulai mendekatinya. Dia dengan tenang menyeruput minuman racikan Sebastian.

"Ehem!"

Netero berdeham untuk membuat yang lainnya melihatnya.

"Baik, akan ku jelaskan hal penting apa yang ku terima di kamarku sebelumnya," kemudian Netero mulai memperlihatkan beberapa lembaran kertas, "Di kertas ini ada banyak informasi untuk Akademi ke depannya. Dan ada satu informasi yang membuatku sangat tertarik." jelas Netero.

"Informasi yang membuatmu sangat tertarik?" tanya Goku.

"Ah. Informasi itu adalah akan ada di mana waktunya dunia yang sama seperti kita menyatu untuk saling bertarung memperebutkan sekolah atau akademi mana yang terbaik."

"Eh?"

"Dan mereka juga sama seperti kita. Untuk tempat mereka disebut dengan Isekai Quartet."

Gintoki melebarkan matanya tak percaya.

"N-Nani?!"

"Hm? Kenapa, Gintoki? Apa kau tau tempat itu?" tanya Beerus.

"I-Itu sekolahan yang sama dengan kita dan mereka juga sama seperti kita, dengan kata lain mereka juga terpanggil dari dunia lain! Tapi mereka terpanggil selama dua kali!"

Semua yang mendengarnya seketika menjadi serius.

"Jadi maksud Gin-sensei itu.. ada sekolahan yang mengalami kejadian sama seperti apa yang kita alami saat ini? Tapi mereka juga sebelumnya sudah mengalami hal serupa begitu?" tanya Sebastian memastikan.

"A-Ah, ya.. seperti itu." jawab Gintoki dengan nada lemah.

"Ini menarik~" lanjut Sebastian dengan senyum iblis.

"Ah! Ini sangat menarik!" sambung Goku.

"Aku jadi penasaran dengan mereka, apa ada dari mereka yang bukan manusia sepertiku?" gumam Beerus membayangkan apakah ada yang sama sepertinya di sekolahan lain itu

"Apapun itu asal tidak ada yang ke ruanganku, aku tidak peduli." kata Law sambil memakan manisan.

"Aku setuju dengan Law-sensei." sambung Sasaki tersenyum.

"Hahahaha! Sepertinya aku harus memperlihatkan karyaku pada mereka? Mungkin ada dari mereka yang suka dengan karyaku nantinya, hahaha!" kata Jiraiya tertawa.

"Fufufu~ bagaimana denganmu, Shinigami?" tanya Alucard melihat Byakuya.

"Tidak tertarik." jawab Byakuya sambil menutup mata.

"Hohoho! Sepertinya nanti ke depannya akan semakin menarik!" tawa Netero.

Gintoki tidak bisa berkutik melihat semuanya.

Yabai! Cerita ini udah makin ngawur lagi! Tunggu! Ini.. Ini sama dengan alur anime yang aku tayangi? Jangan bilang kalau cerita ini sama dengan anime Gintama?! Jadi authornya benar-benar gorila itu?! Bakal kacau parah ini mah, pikir Gintoki panik dengan keringat yang sudah mengalir deras.

.

Beberapa jam kemudian, rapat penting itu telah selesai dilaksanakan. Dan hasil rapat penting itu mencakup tiga hal. Pertama, bahwa akan ada acara pertarungan antar kelas setiap setahun sekali dan kelas pemenang akan diberikan hak khusus.

Kedua, akademi akan menunjuk lima murid akademi terkuat dan terbaik untuk mengikuti pertarungan antar akademi/sekolah lainnya yang nantinya akan dikabarkan lagi waktunya kapan.

Ketiga, bangunan-bangunan di sekitar akademi di dunia misterius ini akan segera dibuka dan akan ada banyak manusia yang entah manusianya itu sendiri adalah NPC atau manusia asli seperti mereka.

Dan mulai chapter berikutnya, pertarungan antar kelas pun akan berlangsung.

Akademi (̶B̶r̶u̶t̶a̶l) AnimeWhere stories live. Discover now