2. || Antartika

10K 1.5K 147
                                    

H A P P Y R E A D I N G
.
.
.

     Langkah kaki itu semakin bersemangat menghampiri sosok pria yang sudah menunggunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah kaki itu semakin bersemangat menghampiri sosok pria yang sudah menunggunya. Dengan air mineral dan handuk kecil di masing-masing tangannya ia berlari menghampiri pria yang baru saja turun dari motor besar dan membuka helmnya.

"Kakak menang lagi!" serunya girang, meskipun kedua tangannya memegang air mineral dan handuk tidak mematahkan semangatnya untuk memberi apresiasi sang pria dengan sebuah tepuk tangan.

Anta, pria itu segera menarik Summer menjauh, duduk di salah satu bangku kosong dan menyimpan helm di sampingnya. Wajahnya mendongak menatap Summer yang berdiri di depannya.

Gadis itu menyodorkan botol mineral, Antartika menerimanya seraya tersenyum tipis meski begitu namun dapat Summer pahami artinya.

Meneguknya sampai habis sembari memejamkan matanya menikmati elusan tangan Summer yang sedang sibuk menghapus keringatnya.

"Ada yang sakit?" tanya Summer.

Antartika menggeleng.

"Ngerasa pegel?"

Antartika menggeleng lagi.

"Bajunya pasti berat, mau ganti sekarang atau nan-"

Summer membungkam mulutnya terkejut kala tiba-tiba Anta menarik tubuhnya mendekat, sebuah tangan melingkar di belakang punggungnya diikuti sebuah kepala yang mulai bersandar di perutnya.

"Berisik," gumam Anta sembari memejamkan matanya. Menggerakan kepalanya mencoba mencari kenyamanan.

Menelan salivanya gugup tangan Summer perlahan menepuk puncak kepala Anta pelan, matanya sibuk melirik ke arah kiri dan kanan kali saja ada yang menyaksikan keduanya.

"Kakak capek ya? Pulang aja yuk?" gumam Summer pelan sembari menunduk, mengusap rambut sedikit berantakan milik Anta penuh kelembutan.

Anta langsung melepaskan pelukan, bangkit dan menatap Summer cukup lama, yang ditatap hanya tersenyum kikuk. Tak kuat melihat pemandangan seperti itu Anta mendekat dan mengecup pelipis Summer sekilas, terakhir mengacak rambutnya merasa gemas dan berlalu pergi sembari membawa helm dan tak lupa dan tak mungkin Anta lewatkan adalah menggandeng tangan Summer.

Seperti biasa, pipi Summer kembali merona, gadis itu mengeratkan genggaman tangan mereka, berjalan dengan wajah menunduk seraya menahan senyum.

"Naik," ucap Anta sembari mencubit pelan hidung Summer. Entah sejak kapan pria itu sudah duduk di motor dengan helm yang sudah terpasang terlihat begitu tampan. Setelah ia naik, tangannya langsung tertarik melingkari pinggang kekar itu.

"Kok ke rumah Kakak?" Summer bertanya seraya turun dari motornya. Menatap sekeliling dan beralih pada Anta dengan raut bingung. Sedangkan yang ditatap hanya acuh dan membantu membuka helm Summer.

ANTARTIKA (Pindah ke Fizzo)Where stories live. Discover now