Holla Bojong
Jangan sakiti aku dengan tidak mempollow, vote dan komen ya Bojong.
Selamat Membaca
🧡🧡🧡
"Geser dikit ke kanan, Pan!"
"Gi, tarik tarik lebih kencang!"
"Oiiik, Gil ikat yang kuat!"
"Dy, tancapin lebih dalam lagi!"
"Gimana udah belum?!" teriak Ipan dari atas tiang.
"Bentar gue liat dulu." Askar berjalan mundur beberapa langkah.
"Gilaa anjeng subuh-subuh udah manjat-manjat tiang gue!" Agil si mulut boncabe ngomel gak jelas.
"Geser ke kiri dikit lagi!" titah Askar. Cowo dengan kancing baju yang terbuka satu itu tengah menopang dagu menatap sebuah spanduk berukuran besar.
"Mantap!" serunya seraya mengcungkan jempol. Lantas ke empat temannya meloncat turun dari atas tiang.
Ke empatnya berjalan menghampiri Askar yang tengah berdiri di luar pagar sekolah.
"Jadi lo nyuruh kita subuh-subuh ke sekolah cuma buat pasangin ini?!" protes Ipan dengan nada sewotnya.
"Emang setan lo Kar, gue rela-relain pasang alarm cuma buat ini?!" timpal Agil.
"Setan! Tau gini gue gak ikut-ikutan!" Aldy berdecak.
"Tamat sudah riwayat kita gesss, tapi gak papa demi ps 5!" ujar Egi sedikit menyemangati.
Askar menatap puas spanduk yang terpasang di atas dua tiang dengan ukuran sangat besar bahkan mengalahkan spanduk sekolah. Sampai-sampai spanduk itu menutupi wajah kepala sekolah.
"Mision complead!" ujarnya seraya berdecak pinggang di iringin dengan gelak tawa, sedangkan ke empat temannya mengigit buku-buku jari mereka, menahan takut.
Agil menyikut pinggang Ipan. "Gue yakin selepas ini Askar pasti di kebiri ama kakeknya," bisik Agil, yang sayangnya terdengar oleh Askar.
"Demi ps 5, demi ps 5, demi ps 5 gak papa di skor satu bulan, demi ps 5!" Egi terus merapalkan matranya dengan kedua mata tertutup, sebab dia tau sebentar lagi riwayatnya bakalan tamat.
Ke empat jancuk ini menatap spanduk itu dengan was-was, berbeda dengan Askar cowo itu tersenyum puas. Bukannya apa-apa hanya saja Askar kasihan sama kakeknya itu. Kakek sudah menduda bertahun-tahun semenjak meninggalnya nenek. Jadi Askar berinisiatif untuk mencarikan istri baru buat kakeknya, lama-lama kasihan melihat kakek sering mainin sabun, terakhir kali Askar melihat kakek main sabun itu kemaren malam.
Askar baik bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR
Teen Fiction(SEBAGIAN PART DIPRIVATE FOLLOW TERLEBIH DAHULU!) Coba baca dulu! Mana tau suka. Anda bakalan di suguhi kekocakan bikin tertawa sampai cipirit. LASKAR GANESHA ADMAJA Cucu tunggal dari donatur tetap SMA Sanjaya. Menjadi cucu tunggal kaya raya membua...