"Selain tampan, berwibawa, dan mapan pria yang ingin hidup bersama ku harus lebih kaya." Imbuh Jennie
"Aku akan lakukan apapun demi uang." Motto hidup Jisoo
Kim Jisoo tadinya hanyalah seorang 'wakil' dari Kim Jennie. Dalam kehidupan apapun Jennie ak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gileee dua visual ini kalo dikombinasikan wajah anaknya udah kayak apa? Kalo aja Jisoo gak keguguran wajah anaknya bakal mirip Taehyung apa Jisoo ya?
SSSSSebenernya nih ya sebelum Moonbok kasih tau buat baekan sama Jisoo, Taehyung udah kepikiran sih.. lagian dia udah anggap masalah yang ngehamilin duluan itu murni kesalahannya pas mabuk. Cuman karena gengsi dia masih ragu-ragu tuh maju apa engga.
Eh pas sahabatnya udah bersabda, barulah dia yakin seyakin-yakinnya..
kalian disini ada yang kayak gitu juga? Kalo sahabatnya udah bersabda baru injek gas?
***
Kini, tiap kali terbangun dari tidurnya Jisoo selalu saja diperlihatkan kilas balik mimpi buruk yang sama. Seolah ada telunjuk yang menekan tombol replay tak kasat mata, potongan-potongan mimpi itu terus muncul di sepanjang waktu luangnya.
Tentu saja bagi Jisoo kilatan yang menampilkan tragedi kecelakaan di masalalu itu sangat mengganggu. Selain merusak selera nya pada makan yang disajikan diatas meja, jika berlarut-larut muncul khawatir traumanya bangkit dan perjuangannya selama ini bertahan hidup harus sia-sia.
"Perlu diingatkan kembali Nona, nasi tersebut tidak akan berkurang satupun jika hanya dipandangi saja." Suara itu lagi-lagi memecah heningnya isi kepala Jisoo.
"Atau mau kusuapi saja," tambah laki-laki berkaus lengan panjang abu-abu dengan gestur beranjak dari kursi yang menghadap pada kanvas putih yang sudah tergambar setengah jadi.
Jisoo mendecak halus, dengan berat hati jemarinya mengamit sendok dan melirik ke Taehyung mengisyaratkan agar laki-laki itu tidak mendekat.
Karena sungguh, dari jarak yang cukup jauh saja Ia sudah pusing mencium bau cat yang menguar dari palet kayu di tangannya yang tercoreng banyak sekali warna.
"Kenapa kamu membawa pekerjaanmu kesini.. sepertinya kondominium ini punya banyak ruang dan tempat." Jisoo bertanya dengan suara seraknya yang sejak bangun tidur belum menelan apa-apa.
