[ Lova - El ]

643 145 21
                                    

"Yang itu tuh!"

Lova menatap ke arah yang ditunjuk Echa. Seorang laki-laki dengan wajah yang mengantuk langsung menarik perhatiannya.

"Yang ngantuk?"

"Iya."

Lova menatap laki-laki itu sekali lagi. Kali ini agak sedikit lama karna ingin menilai penampilannya secara keseluruhan. Selain ekspresi malas yang amat sangat terlihat, paras tampannya juga merupakan hal yang menarik dari laki-laki itu.

"Ganteng lah."

Lova mengangguk, "Iya sih."

"Jadi, kapan lo mau ngaku kalau misalnya dijodohin sama dia?" Tanya Echa membuat Lova menatapnya dengan panik. Gadis itu langsung menatap kanan dan kirinya, takut jika ada yang mendengar perkataan Echa barusan.

"Cha! Jangan sembarangan!"

Echa terbahak, kelihatannya cukup terhibur melihat kepanikan dalam ekspresi Lova. Tangannya menepuk pundak Lova secara pelan, "Tenang aja, Lov. Lagian kenapa sih? Harusnya lo langsung bilang sama dia soal perjodohan ini. Lo gak mau pamer emangnya?"

"Emangnya gue itu lo?!"

Echa pura-pura kaget, "Ih, kok lo tahu sih? Gue kalau jadi lo mah udah masang foto bareng sama dia di mading. Biar satu sekolah tahu, kalau perlu gue sebarin di surat kabar sama bikin spanduk."

"Lo kira mau nyaleg?!" Lova menggeleng lalu duduk di sebelah Echa. Dari tempatnya sekarang, dia bebas memperhatikan segala tingkah laku laki-laki itu. "Temennya banyak, Cha."

"Lo doang yang gak punya temen, Lov."

"Sialan!"

Sharkha Elradit, tapi biasa dipanggil El. Menurut informasi dari Echa, El termasuk anak yang punya banyak teman karna emang mudah diajak mengobrol. Selain itu, El juga ganteng jadi wajar kalau banyak yang berniat untuk sekedar temenan atau lebih dengan laki-laki itu.

"Dipandangin trus nih, awas nanti malam malah susah tidur karna kebayang-bayang."

"Cha!" Lova melotot ke arah sahabatnya, tapi tak lama tatapannya kembali mengikuti El yang kini berjalan dengan rombongannya. "Eh, pergi kemana ya Cha?"

"Mana gue tahu."

"Eh, itu siapa?"

Lova melihat El berhenti melangkah dan berjalan mendekati seorang gadis yang tengah kesulitan membawa setumpuk buku. Mereka berbincang sebentar lalu El mengambil tumpukan tadi dan kini gantian dia yang membawanya.

"Tala."

Lova menoleh ke arah Echa, dia pikir Echa gak kenal sama gadis itu. "Siapa Cha?"

"Itu yang katanya deket sama El."

Lova kembali melihat ke arah El, laki-laki itu berjalan beriringan dengan gadis tadi. Mereka kelihatan akrab karna beberapa kali Lova melihat Tala atau El tertawa di sela-sela obrolannya.

"Jangan cemburu, Lov."

"Apa?"

Echa mendengus, "Nanti kita jambak aja ya, si Tala?"

Lova menggeleng sambil tertawa, "Gak usah aneh-aneh, Cha. El sama gue kan gak saling kenal, gue aja baru tahu masalah perjodohan ini tiga hari yang lalu. Mungkin El sampai sekarang juga gak tahu sama sekali. Biarin aja."

"Yakin nih?"

Lova mengangguk, bukan untuk meyakinkan Echa. Melainkan dirinya sendiri, "Itu juga perjodohan kan yang buat Kakek gue jadi keabsahannya juga dipertanyakan sih."

Say It! (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang