#Part 15, Winner The Flowers.

1.1K 143 28
                                    

Bismillah, masih banyak typo
Don't copy paste, my story.
Real dari pemikiran sendiri.

Happy Reading.

Story On.

"Kalian yakin, mau masukin Sandy, sebagai pemain pengganti dari Farhan?" Tanya Pak Renald, meragukan

"Yakin pak!" Jawab kompak Rassya, Dirga, Keinan, dan Calvin. Membuat Pak Renald, menatap empat sekawan itu kaget.

"Sandy?" Panggil Rey, sembari memegang tangannya dan menatapnya dalam tatapan memohon.

Sedangkan Sandrinna, ia hanya bisa diam. Ia bingung, harus menolak ataukah menerima permintaan Rey, itu. Yang dia juga tahu betul resikonya.

"San!" Ucap Safira, menepuk pundak Sandrinna, dan membuatnya tersadar.

"Eh.. eum, ia Ra?" Kaget dan Tanya Sandrinna.

"Itu?" Bisik Safira, menunjuk ke arah Rey, yang masih setia memegang tangannya.

"San, lo mau kan, jadi pemain pengganti buat gantiin pemain yang lain di tim basket gue? Bukan buat gue atau tim gue, tapi untuk sekolah kita, gue mohon! Cuma elo harapan gue satu-satunya San. Please! Elo mau ya?" Melas Rey, sembari menatap mata Sandrinan, dalam.

Huft. Sandrinna, menghela nafas sesaat, lalu menatap ke semua teman-temannya, yang juga menatapnya penuh harap sembari mengangguk, mengiyakan.

"Oke, gue mau. Tapi kasih gue waktu buat ganti baju" pinta Sandrinna.

"Alhamdulillah" jawab Kia, Lia, Alina, Claudia, Safira dan Rey Cs, kecuali Calista.

"Pak, tolong kasih Sandy, waktu 10 menit, buat ganti seragam ya?" Pinta Rey.

"Baiklah! Sandy, bapak kasih kamu waktu 10 menit, untuk mengganti seragam kamu dengan seragam basket" ucap Pak Renald.

"Makasih pak!" Angguk Sandrinna.

"Makasih ya San," ucap Rey, tersenyum yang hanya di balas anggukan oleh Sandrinna. "Gue anter lo" ucap Rey, menemani Sandrinna, keruang ganti.

Don't traveling oke!!

"Aaa melting, gue lihat Rey, senyum gitu" ucap Rara

"Sandy, yang di senyumin sama Rey, kok gue yang baper ya!" Sahut Nina, yang langsung diberikam tatapan tajam oleh Viona, yang mendengarnya.

"Dihh.. ganjen banget sih si Sandy!" Geram Viona.

"Iri bilang boss!!" Sindir Kia, yang langsung disambut tawa oleh Lia, Alina dan Claudia.

"Ya.. maklumin ajalah Kia, namanya juga...? Ya gitu deh pokoknya" sambung Safira.

"Sialan!" Umpat Viona, hendak melabrak Kia, dan Safira, namun di tahan oleh Michelle.

"Emm.. Vio, vio, please! Jangan. Lo harus ingat sama misi lo" bisik Michelle.

"Kenapa? Takut sandiwara lo kebongkar ya?" Ucap Kia, menjadi-jadi.

"Eh enggak deh kayaknya Kia. Maybe, kalau dia marah, ntar yang ads Rey, bisa ilfeel sama dia.. haha" tambah Safira.

"Eh, udah! Lo semua bisa diam nggak sih? Fokus aja sama pertandingannya. Gak usah berdebat yang nggak jelas, gitu aja di besar-besarin" kesal Calista.

Kau Di Takdirkan Untukku [Republish]Where stories live. Discover now