11 - Missing

173 16 7
                                    

.
.
.
Keyra berjalan menaiki tangga satu persatu, tujuan gadis itu kali ini adalah rooftop ia ingin mencari udara segar.

Setelah sekian lama hilang dari kampusnya Keyra kini kembali dan bertekad untuk memulai lembaran yang baru.

Tanpa Aksa tentunya, ia mulai sadar jika terlalu berlarut dalam kesedihannya itu tidak baik.

Benar kata teman-temannya dia dan Aksa harusnya berakhir dari lama hubungan mereka sudah termasuk toxic.

Keyra membuka pintu rooftop, hal pertama yang ia lihat adalah seorang laki-laki yang berdiri di atas tembok rooftop sambil merentangkan kedua tangannya.

Dengan cepat Keyra berlari ke arah laki-laki itu dan menarik paksa tangannya untuk kembali turun.

"Lo gila ya?!" Bentak Keyra sambil menatap laki-laki di depannya.

"Kalo sampe lo jatoh terus mati gimana?!"

"Emang itu yang gue mau." Ucap laki-laki di depannya.

Keyra menatap kedua matanya, disana hanya terlihat kesedihan entah apa yang membuat laki-laki itu sedih sampai ingin bunuh diri.

"Denger kalo lo galau karna cinta atau sedih karna cinta mending healing kek jangan sampe bu—"

"Bukan tentang cinta."

Keyra terdiam, sikapnya yang sok tau tadi langsung hilang.

"Gue Keyra Vieralova, lo bisa panggil gue Keyra." Ucap Keyra.

"Lo mau cerita sesuatu? Bakal gue dengerin kok, dan gue kasih saran kalo emang bisa?" Sambungnya.

"Gue gak mau cerita sama orang asing."

"Gue udah kenalin diri gue, lo gak mau jadi temen gue emang?"

Keyra mengulurkan tangannya, laki-laki itu menatap uluran tangan Keyra dengan tatapan sedikit ragu sampai akhirnya ia membalas uluran tangan gadis itu.

"Nama lo siapa?"

"Nakala, Naka." Ucap laki-laki bernama Naka itu.

"Jadi lo mau cerita?" Balas Keyra.

~••~

"Aksa kamu kenapa sedih sih?"

Aksa menatap Naya yang berjalan ke arahnya dengan secangkir kopi di tangannya, ia menyerahkan kopi di tangannya ke arah Aksa dengan senyuman manis di bibirnya.

"Aku pusing Nay, kerjaan kantor numpuk." Ucap Aksa sambil menerima secangkir kopi tersebut dari Naya lalu meletakkannya di atas meja.

"Kamu yang sabar ya Sa, oh iya gimana kalo kamu temenin aku shopping?"

"Nay, aku lagi pusing soal kerjaan kamu malah ngajak aku buat nemenin kamu shopping?" Ucap Aksa.

"Kamu gak mau Sa?" Ucap Naya.

"Ya kamu mikir lah, kerjaan aku banyak yang belum tuntas!"

"Ya kan bisa di kerjain nanti, mending kamu temenin aku aja." Ucap Naya.

"Kerjaan kamu banyak ya? Kamu kerja aja biar aku temenin."

Aksa melirik ke arah sofa di ruangannya, suara itu adalah suara Keyra Aksa tau persis dengan jelas karna gadis itu pernah mengatakannya secara langsung.

Kini Aksa merasakan perbedaannya, Naya selalu mengajaknya berbelanja dan menghambur-hamburkan uang gadis ini benar-benar jauh berbeda dari Keyra.

Keyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang