12 - Lamar

148 11 3
                                    

.
.
.
.

"Key jangan lompat-lompat nanti jatuh." Ucap Galang.

Sedangkan Keyra seakan tuli, ia tetap saja melompat-lompat di parkiran super market tersebut.

Awalnya cuman Galang yang di suruh untuk membeli beberapa bahan untuk membuat kue, tapi karna Keyra bosan di rumah gadis itu memilih untuk mengikuti kakaknya.

Saat ingin melompat lagi, Keyra kehilangan keseimbangannya dan hampir saja jatuh namun seseorang menangkapnya agar gadis itu tidak terjatuh.

Dengan cepat Keyra berbalik dan menatap siapa yang menangkapnya tadi.

"Naka?" Ucap Keyra.

"Lain kali kalo di kasih tau denger, udah di bilang jangan lompat-lompatan malah bandel." Ucap Naka.

Galang yang melihat adiknya berbicara dengan orang asing langsung bergegas berjalan menuju arah Keyra.

"Lo siapa?!" Ucap Galang sambil mendorong bahu Naka agar menjauh dari Keyra.

"Oh, pacar lo ya Key?"

"Bukan di-"

"Keyra hampir aja jatuh ya gue tolongin, masa gue biarin dia jatuh." Ucap Naka.

"Bilang ke pacar lo Key, tenang aja gue orang baik meski kadang ada jahatnya." Sambungnya.

"Di-"

"Gue cabut!" Ucap Naka sambil berjalan meninggalkan Keyra dan Galang.

"DIA BUKAN PACAR GUE!" Ucap Keyra dengan nada tinggi.

Naka berhenti sebentar, senyum laki-laki itu mengembang sesaat kemudian ia kembali berjalan meninggalkan Keyra dan Galang.

"Siapa lo?" Ucap Galang.

"Kok panik gitu?"

"Bukan siapa-siapa, kepo banget lo!" Ucap Keyra lalu masuk ke mobil, Galang hanya terkekeh kecil.

Namun jangan berfikir jika Galang tidak akan mencari tau soal Naka itu, ia mengetik sesuatu di handphonenya lalu menyusul Keyra masuk ke dalam mobil.

"Siapa tuh tadi?" Ucap Galang.

"Udah di bilang jangan kepo, masih aja nanya terus!" Ucap Keyra.

"Jangan salah pilih lagi ya dek, Abang gak mau liat kamu sedih lagi."

Keyra yang awalnya memasang wajah kesal seketika langsung meluluh gadis itu melirik ke arah Galang yang fokus menatap jalanan di depannya.

"Kalo dia udah nyakitin kamu sekali dua kali langsung tinggalin jangan kamu bandel." Ucap Galang.

"Gak usah khawatir Naka anak baik kok, kapan-kapan aku ajak dia ketemu Abang!" Ucap Keyra dengan semangat.

Galang yang mendengar itu menghela nafas lega, adiknya sudah besar harusnya dia bisa melihat itu tapi di matanya Keyra tetap saja anak kecil yang masih sering merengek agar di berikan es krim olehnya.

Dia akan menjaga adiknya, sampai kapanpun. Jika Galang tidak bisa bahagia adiknya harus bahagia dia tidak perduli dengan takdir atau apapun itu hanya intinya Keyra bahagia.

Itu yang ia mau.

Ketika sampai di lampu merah Galang memberhentikan mobilnya laki-laki itu menatap Keyra.

"Dek.." ucap Galang.

"Apa?"

"Kalo Abang ngelamar orang boleh kan?" Ucap Galang.

"Boleh, asal jangan sampe salah orang kayak kemarin." Ucap Keyra.

"Emangnya mau lamar siapa?"

"Jane."

Keyra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang