Bab 58 - Their First Night

1.8K 373 9
                                    

Mansion Chastain yang berbatasan dengan pertanian dan danau adalah bangunan terbesar di sana. Memang tidak semegah mansion Dubois, namun rumah Chastain memiliki arsitektur klasik menyerupai kastil abad pertengahan. Namun isinya tidak gelap apalagi muram karena Marchioness telah memperbaharui perabotan dan interiornya setidaknya dua tahun sekali.

Keluarga Chastain Sangat menyukai barang-barang seni. Valerie menemukan patung-patung kuno yang biasanya hanya bisa dia lihat di museum di sana. Dia juga mengenali beberapa lukisannya yang ditandatangani oleh para seniman ternama. Selera interior tuan rumahnya juga elegan, tidak berlebihan dan tidak fokus pada kemewahan. Namun siapapun yang melangkah masuk ke rumah itu akan langsung tahu kalau rumah itu dimiliki oleh keluarga terpandang yang kaya raya.

Raphael sebenarnya mungkin tidak perlu bekerja. Menjadi ksatria, dia tidak akan mendapatkan fasilitas yang bisa dengan mudah dia peroleh dari keluarganya. Hal yang sama juga dialami oleh Valerie. Dia bisa minta apa saja ke keluarga Dubois. Mereka tidak pernah kekurangan uang. Namun kini dia adalah istri dari keluarga Chastain. Apakah dia akan mendapatkan uang bulanan dari Raphael?

Suaminya bukan kepala keluarga utama, dia juga masih punya seorang kakak. Saat ini, karena rumah pribadinya belum siap dia tempati, dia membawa Valerie pulang ke mansion keluarganya.

Valerie disambut dengan ramah dan sukacita. Beruntung Valerie terbiasa bersosialisasi walaupun kadang itu melelahkan baginya. Dia bisa tersenyum, sesekali melontarkan lelucon dan tahu cara agar orang tidak bosan ketika bicara dengannya. Namun, dari semua orang yang ada di sekitarnya saat ini—dia hanya bisa bercakap-cakap dengan nyaman dengan Raphael.

"Kuda yang cantik!" Valerie memuji ketika Raphael mengajaknya berkunjung ke kandang kuda milik keluarganya.

Keluarga Chastain juga terkenal mengembangbiakkan kuda-kuda dengan garis keturunan unggul. Valerie bisa melihat ada tiga ekor kuda yang sedang merumput di kandang. Mereka semua memiliki Surai yang menawan dan terawat. Dia bisa melihat kalau mereka diberi pakan khusus sehingga bulu mereka terlihat mengkilap dan sehat.

Konon merawat kuda-kuda mahal juga memerlukan suasana yang khusus. Beberapa pemilik kuda biasa menebarkan wewangian khusus di kandang mereka untuk membuat mereka nyaman. Bahkan ada juga yang mendengarkan musik pada hewan herbivora berkaki empat itu.

"Young Lady, yang ini namanya Veruca, dia betina, usianya sudah hampir dua tahun dan sebentar lagi dia siap untuk dipertandingkan," seorang manusia, yang sepertinya bertugas merawat para kuda itu menjelaskan.

"Dipertandingkan?"

"Maksudnya kompetisi berkuda, kau tahu kan, mereka akan ditunggangi kemudian dikendalikan untuk melompat dan mengatasi rintangan, kakakku, pandai dalam hal ini,"

"Oh iya, tuan muda Leonard kabarnya akan menunggangi Veruca untuk pertama kalinya. Tapi, young lady Valerie. Apa anda berminat mencoba menunggangi Veruca?" Pria itu menawarkan.

"Eh? Aku?"

"Tapi bukankah dia kuda yang berharga? Aku khawatir akan membuat mereka stress," Valerie menolak halus.

"Begitu ya? Sayang sekali," pria itu tertawa.

Sebenarnya, Valerie cukup berminat. Tapi dari sekian banyak kegiatan kaum bangsawan yang pernah dia lakukan, berkuda adalah hal yang menurutnya sangat sulit. Dia tidak bisa menegakkan punggungnya dengan stabil di atas kuda manapun. Valerie baru saja menjadi menantu keluarga Chastain, dia tidak mau cepat-cepat mempermalukan dirinya. Dia harus lebih banyak berlatih dulu sebelum memamerkan kemampuannya berkuda.

"Valerie? Kau ada di sini?" Raphael mencarinya.

Ketika Valerie baru saja tiba di mansion Chastain, semua orang sibuk menjamunya. Mereka berusaha menyenangkannya dan mengenalnya dengan segala hal yang ada di mansion Chastain. Marchionness bahkan segera sibuk mengajaknya mengobrol sebelum akhirnya tour rumah Chastain di hari pertama berakhir di kandang kuda seperti saat ini.

The Great Vampire General is a GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang