MY LOVELY DADDY - HANLIS / HANLICE

1

Waktu Lisa berumur 10 tahun, Mommy nya menikah lagi dan otomatis Lisa mempunyai Daddy baru.

"Gimana, sayang?" Irene menatap Puteri satu-satunya itu sembari membelai surai pirangnya lembut.

Gadis berumur 10 tahun bernama Lisa itu membalas tatapan sang Mommy. Mommy nya tersenyum begitu manis hari ini. Apakah karena Daddy barunya?

"Mommy bahagia?"

Irene mengangguk. "Mommy bahagia. Tapi, kalau Lisa ga mau, Mommy gapapa. Sama Lisa aja Mommy udah bahagia banget."

Lisa lalu tersenyum. "Lisa setuju, Mom." Ujarnya.

Lisa sayang Daddy kandungnya. Tapi, Lisa juga sayang Mommy. Lisa sadar kalau semenjak Daddy nya meninggal, Mommy nya jarang tersenyum semanis ini.

Lihatlah bagaimana hari ini wanita tercantik bagi Lisa itu tersenyum saat meminta izin untuk membawakan Lisa Daddy baru. Lisa ikut bahagia melihatnya.

Irene memeluk puterinya sayang. "Makasih, sayang. Mommy sayanggggg Lisa."

Lisa tertawa. "Lisa lebih sayaaanng Mommy!" Balasnya.

***

Ganteng sih, baik juga. Kelihatannya juga Daddy barunya itu penyayang.

Bahkan, saat pertama kali mereka bertemu, sang Daddy langsung membuat Lisa mengangguk dengan semangat karena memberikannya sebuah boneka beruang yang besar.

Lisa menatap lelaki seumuran Mommy nya dengan mata menelisik. Namanya Kim Hanbin. Ganteng sih, Lisa suka hidungnya. Hehe

Oh, apa itu?

Boneka?

Boneka beruang besar??????!!!!!

"Mau main sama saya, Lis?"

Lisa langsung saja menganggukkan kepalanya dengan semangat. Oh, ayolah! Itu boneka beruang besar. Bahkan mungkin ukuranya sangat melebihi ukuran tubuhnya sendiri.

Lelaki dengan setelan kemeja hitam itu lalu membawa boneka beruang itu ke dalam kamar Lisa. Menyimpannya di atas ranjang dengan begitu hati-hati.

Saat ia berbalik, ia menemukan gadis berumur 10 tahun yang sebentar lagi akan menjadi puterinya itu kini tengah membawa sekeranjang besar penuh boneka.

"Ayo, Daddy Kim! Katanya mau main sama Lisa!"

Hanbin tersenyum kecil. Lubang cacat di kedua pipinya terlihat.

Daddy Kim katanya? Menggemaskan sekali.

Meskipun pada akhirnya mereka main boneka-bonekaan. Kkk

***

Lanjut?