MR part 48

4.2K 243 37
                                    

Sebelum membaca diwajibkan menekan tanda ⭐ untuk membayar kerja keras penulis.
Happy reading!

**********************************

Saat pintu terbuka hal pertama yang di lihat sepasang suami istri ini adalah tatapan kosong dari pasien yang terbaring lemah. Kedua bola matanya hampir tidak berkedip jika suster penjaga tidak menyapu pandangannya.

"Kau boleh keluar," ucap Castela dengan pelan pada suster yang dipercaya menjaga Jane.

Wanita itu mendudukan bokong pada kursi sambil menatap Jane berganti pada sang suami.

Terlihat dari raut wajah Castela menyimpan kebingungan melihat Jane terbaring tak berdaya. Tubuhnya memang ada disana tetapi raganya entah kemana. Penglihatannya kosong selalu menatap pada gorden berwarna cokelat terang.

"Ja-jane," lirih Castela

Tangannya memegang jemari pucat tersebut sesekali mengelus perlahan.

Jane tidak merespon tatapannya masih sama, entah apa yang dia lihat. Hingga Lorenzo memberi kode pada sang istri untuk tidak mengajaknya bicara.

Castela mengangguk mengelap butiran air yang membasahi pipi. Dia tidak tahan untuk tidak menangis melihat begitu lemahnya seorang gadis di depannya.

"Castela, jika kau menangis Jane akan bersedih." ucap Lorenzo di telinga sang istri.

Ternyata Jane bisa merasakan kehadiran seseorang di sekitarnya, gadis itu juga mengeluarkan air mata.

"Lorenzo lihat,"

Lorenzo menggeleng saat Castela berdiri akan mengelap jejak air mata tersebut.

"Kau tunggu disini, aku akan ke toilet sebentar." ucap Lorenzo.

"Hmm."

Pria itu keluar meninggalkan Jane bersama dengan istrinya. Sebenarnya alasan ke toilet hanya alibi untuk menghindari air mata yang akan menetes.

Lorenzo tidak bisa membendungnya, ia bisa merasakan bagaimana trauma yang di alami Jane saat kebakaran kapal menimpa mereka.

Ditambah lagi kabar belum ditemukannya Kevin menambah daftar kesedihan. Lorenzo sangat memahami Kevin bagaimana ia sangat mencintai Jane meski hanya melihat dari bahasa tubuh.

Kevin sangat posesif ketika ada orang yang mendekati wanitanya termasuk Erick. Dia bertingkah seolah remaja yang baru mengenal cinta.

Dalam kursi panjang, Lorenzo duduk termenung memegang pangkal hidung. Sesekali mengusap wajahnya pelan.

Ada banyak daftar yang harus ia fikirkan termasuk mencari Kevin. Ia telah berjanji pada Erick untuk membawa Kevin kembali bagaimana pun caranya.

Meski ia tahu, sangat sulit menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan kapal besar. Kemungkinan hanya dua jika tidak berada di dasar laut dia akan terbawa ombak.

Dua kemungkinan itu yang sedang di fikirkan Lorenzo. Ia segera menelfon tangan kanannya untuk membantu memecahkan teori.

"Vincent, kita bertemu di restauran rumah sakit." ucap Lorenzo pada orang kepercayannya.

Sambungan pun terputus, Lorenzo bergegas menuju tempat yang telah di sepakati bersama Vincent. Ia membiarkan Castela berada didalam untuk membantu memulihkan kondisi Jane.

Di sebuah restoran berdekatan dengan rumah sakit, Lorenzo tengah menyesap anggur sebagai jamu dikala salju turun. Ia menunggu Vincent yang tengah berbelanja sesuatu untuk kebutuhan Jane selama berada di rumah sakit.

Monochrome Romance 2 (After) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang