23.Malam yang rumit

201 53 11
                                    

"Sombong banget lo bang, jarang ngumpul!" Suara Rega membuka percakapan saat Keduanya selesai hi five.

"Lo tau kan sekarang gue kelas berapa?, Remaja jompo ini gue" Kata Shuyang yang membuat mereka tergelak.

Iya Shuyang menjenguk Rega lagi.
Katanya sih dia sudah siuman, tapi untuk pulang mungkin seminggu lagi.

"Kemaren gue denger, lo lagi deket sama cewek ya bang?"

"Iya tapi dia lebih deket sama Mas Nana kayaknya dari pada sama gue" lalu Rega kembali tergelak.

"Ketawa mulu lo, robek lagi luka lo mampus!"

"Ngomongnya nyakitin lo" lalu Rega memegangi dadanya seolah menjadi manusia paling tersakiti.

"Lagian elo, bukannya makin waras masuk rumah sakit, malah makin miring" Rega yang tidak terima, melempar Apel di tangannya pada Shuyang.

"Ya ini kan bukan rumah sakit jiwa!"Ujar Rega tak terima.

"Berarti lo ngaku gila?"

"Jancuk!" Lalu Shuyang tertawa pelan mendengar umpatan temannya.

"Lo beneran sendiri kesini bang?" Shuyang mengangguk.

"Dianjia ada acara keluarga, Zeyu lagi jadi manusia bucin, Mingrui bantuin adeknya ngerjain PR, lo kenapa di tinggal sendiri dah?, Anggota lo kemana semua?, Nggak solid banget !"

"Sembarangan!, Legal mana ada nggak solid, Mereka gue suruh balik, udah dari pagi disini, kesian" lalu Shuyang mengangguk, kini wajahnya berubah serius.

"Mungkin nggak sih kalau yang nusuk lo itu iseng?"

"Mana ada orang iseng nusuk ketua geng motor, bang!. Nyari mati sih iya!" Kata Rega. Make sanse ya.

"Terus menurut lo siapa?" Shuyang kembali bertanya.

"Satu satunya tersangka yang paling masuk akal cuma Black Earth"

"Theodra?" Rega mengangguk.

"Make sanse, tapi kalian nggak bisa balas mereka gitu aja tanpa cari tau kebenarannya" kata Shuyang.

"Gue nggak mau bales dulu sih, keliatannya Black Earth sedang membuat hal besar, seolah-olah bisa meledak kapan aja. Jadi gue mau nunggu permainan mereka tanpa menyerang lebih dulu tentunya" Lalu Shuyang menepuk bahu Rega dua kali. Merasa pemikiran ketua Legal dihadapannya benar benar cerdik.

"Lagian tumben banget lo tidur di markas?" Tanya Shuyang lagi.

"Malem itu tuh gue kalah main jenga sama anak anak, jadi gue di hukum jaga markas"

"Ayo maen jenga sama gue, kalo kalah push-up 50 kali" ajak Shuyang membuat Rega melotot seketika.

"Bang!, Tega banget lo!, Gue nggak bisa push up!" Gimana bisa, luka tusuknya kan di perut, push up juga pakai otot perut. Bisa mati Rega kalau Push Up 50kali, gak usah 50kali deh 5 kali aja bakal bikin dia dirawat lebih lama.
Lagi pula Shuyang hanya bercanda.

"Ya udah yang kalah traktir Gule di Jalan Mahakam!"

🌧️🌧️🌧️


Di jalanan sepi Shuyang melajukan motornya dengan kecepatan lumayan tinggi, takut pulang terlalu larut, sebab Mas Nana bisa aja ngunciin Gerbang, belum lagi ngomel-ngomel nya. Beuhh mending Shuyang disuruh cuci piring deh, dari pada dengerin ngomel nya Mas Nana. 

Lagu berjudul Pudar Milik Rossa terdengar merdu di telinga cowok berhoodie coklat itu.
Membuatnya terbawa suasana.

Namun lagu itu harus segera tergantikan atensinya dengan gadis yang hampir saja Shuyang Tabrak. Untunglah Rem Motornya bekerja dengan baik, tidak sia sia Mas Nana ngoceh ngoceh nyuruh Shuyang bawa motornya ke bengkel Minggu lalu.

Sandal Jepit | FF Shuyang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang