#11

173 25 4
                                    

"gue masih bingung kenapa tu anak tahu semua apa yang udah terjadi..."

Azka mengacak rambutnya frustasi mengingat kejadian tadi di sekolah. Nandika menyebalkan, dan ternyata mengerikan dalam satu waktu.

Rasya dan Raysa juga terlihat kebingungan mencari jawaban dari fikiran mereka. pertanyaan besar yang muncul dan sama di fikiran mereka masing-masing adalah siapa Nandika yang tahu semua masalah yang terjadi diantara ketiganya, dan juga tahu keadaan Aidan.

"dia murid baru, tapi kenapa dia tahu semuanya, aneh loh..."

"itu yang gue bingungin... dia juga ngincer Rasya kayaknya..."

"enggak, dia ngincer kita semua, buktinya? Informasi pribadi kita dia tahu..."

Rasya menoleh karena namanya disebut. Dia sedari tadi berfikir, Nandika sepertinya mirip dengan seseorang yang ada di fikirannya, namun tidak bisa dia katakan dengan langsung. Dia mencoba tutup mulut dan mencari jawabannya sendiri.

"oh iya, gue baru inget, tadi Sadewa pas gue anter ke kelas, dianya nunduk mulu, auranya beda pas gue liat dalem kelasnya. Kayaknya, Sadewa bisa di bully kalo dianya gitu..."

Azka mencoba untuk berpindah topik saja, daripada pusing memikirkan Nandika yang dia saja belum tahu itu siapa kan.

"lo liat ada yang berpontensi buat bully Sadewa gak?" tanya Raysa dengan tatapan penuh rasa penasaran.

"hooh, ada... gue harap dia punya temen sebangku yang baik sama dia... gue liat dia tadi ada temen sebangkunya kok..." jelas Azka yang membuat Raysa menghembuskan nafas leganya.

"gue beneran gak nyangka dia masuk sekolah kita... serius..." kata Raysa dengan tatapan yang senang.

"iya, kita bisa ketemu sama dia setiap hari jadinya..." kata Rasya yang tak kalah senang dengan Raysa.

"gue mau ikut seneng aja sih, soalnya gue ga kenal dia bener-bener..." kata Azka dengan senyuman kecilnya.

Dalam fikiran Azka, kini memikirkan Nandika. Informasi yang diketahui oleh Nandika itu sungguh detail untuk orang yang baru saja saling tahu. Yang tadi saja sudah benar semua, dan kini dia bertanya, informasi pribadi apalagi yang diketahui oleh Nandika tentang dirinya dan keluarganya?

Dan jelas, kekhawatirannya yang lain muncul. Dimana Sadewa, anak yang menggemaskan itu adalah calon korban perundungan di kelasnya. Apalagi setelah melihat beberapa wajah di kelas adik lucu itu yang terlihat seperti bibit-bibit perundung.

Dia memang bukan siapa-siapa Sadewa, namun entah kenapa dia begitu memikirkannya.

"gue harap Sadewa baik-baik aja..." kata Azka dalam hatinya.

---


"gue tahu, anak yang bahkan ga punya bapak dan ibu ini kenapa bisa masuk sekolah elit kayak gini..."

"gini, gini, gue tadi dapet bocoran dari papa gue, dia dapet beasiswa..."

"ga mungkin dong yatim piatu kayak dia bisa masuk kesini dengan bayar berjuta-juta, dia bisa makan besok aja udah syukur..."

"bahkan dia hidup aja dikasih dulu biayanya sama orang, kalo gaada yang ngasih ya, kayaknya dia gabisa bertahan kayak gini dong..."

"beasiswa yang dikasih papa lo full?"

|1| My Precious Brother  •  Sunghoon ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang