Pàirt : Uh-Oh

3.6K 547 305
                                    

"A-angh! Tuan!"

"Tuan?"

Junkyu meringis kesakitan sembari meremat headboard didepannya dengan kuat. Badannya menggelinjang hebat disaat jari-jari panjang itu menusuk lubang terlalu dalam.

"Panggil aku daddy seperti kesepakatan kita tadi"

Suara berat milik Haruto dibelakang sana membuat Junkyu meneguk ludahnya takut tapi manik hazelnya melirik kesal pada pria itu.

"Kita? Tapi kau sendiri yang memaksa— ANGH!"

Haruto tersenyum miring disaat jari-jari panjang miliknya berhasil menyentuh titik manis pemuda manis itu. Nafas Junkyu juga terdengar tak beraturan yang kini tengah menungging.

PLAK!

PLAK!

"Hiks s-sakithh"

"Wow kenyal sekali pantatmu" puji Haruto sekaligus tidak senonoh disaat ia bersiul genit menatap bongkahan pantat Junkyu yang bergetar karena ia tampar.

"Ini sakithh. Hentikan nghhh" ucap Junkyu susah payah diselingi desahan dengan matanya yang menyayu.

Tapi Haruto menggeleng. "Berhenti?" Ia terkekeh geli.

"Hanya orang bodoh untuk menolak terhadap tubuh seksimu ini" imbuhnya lagi kali ini berbisik serak disamping telinga Junkyu yang melotot terkejut.

"Apa? Tidak!" sentak Junkyu berusaha memberontak dibawah kungkungan pria itu.

Tapi seketika ia meringis sakit disaat Haruto mencengkeram kedua pinggulnya hingga tanpa sadar kuku itu menggores kulit putih mulusnya.

Haruto tersenyum puas lalu melepaskan kaitan celananya hingga memperlihatkan kejantanannya yang minta dibebaskan semenjak ciumannya dengan Junkyu tadi.

"Here we go"

"Eunghh—" Junkyu melenguh geli disaat kejantanan milik Haruto menggesek lubang kemerahannya dengan pelan.

Perutnya seperti dipenuhi kupu-kupu disaat kedua tangan Haruto tengah memanjakan kedua putingnya dan penisnya secara bergantian.

Bahkan bibirnya tak luput dari jamahan pria itu. Yang dilakukan Junkyu saat ini hanya memejamkan matanya dengan tubuhnya yang pasrah diatas kekuasaan dominan Haruto.

JLEB!

"AKH SAKIT!!!"

Junkyu tanpa sadar mengigit bibir Haruto disela-sela ciuman mereka ketika lubangnya dimasuki begitu saja oleh benda yang keras, panjang dan besar.

"Sakitnya hanya sebentar. Kau akan meminta lebih kali ini aku jamin" ucap Haruto meyakinkan.

Junkyu hanya diam tak merespon. Ia masih menangis merasakan rasa sakit dibagian bawah tubuhnya yang teramat. Dan gerakan penis Haruto semakin membuat tangisannya semakin jelas.

PLOK!

"A-ahh mmhh"

Sang dominan tersenyum miring melihat Junkyu sudah dapat menyesuaikan ukuran penisnya. Gerakan pinggulnya yang semula perlahan pun perlahan-lahan ia naikkan temponya.

"Ahhh ahh t-tuanhhh"

"Don't call me like this" desis Haruto tak suka dan Junkyu mengerjapkan matanya disela-sela mulutnya sibuk mendesah.

"Daddy? Akh! Akh!"

Pemuda manis itu membulatkan matanya terkejut sembari mencakar punggung polos Haruto disaat tubuhnya terhentak-hentak kuat.

MIGNIONETTE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang