Pàirt : My oh My

4.3K 492 140
                                    

"Ugh..."

Junkyu memundurkan tubuhnya namun seribu sayang pergerakannya kini terbatasi disaat punggungnya membentur headboard ranjang dibelakangnya.

Pupil matanya bergerak gelisah bersamaan dengan jakunnya bergerak naik-turun— meneguk ludahnya susah payah yang terasa tercekat di tenggorokan.

"K-kenapa Tuan membuka baju?" tanya Junkyu bergetar dengan matanya mengerjap cepat.

Haruto yang tengah membuka kancing kemejanya itu tersenyum miring. Pakaiannya ia buang begitu saja hingga hanya menyisakan celana hitam panjang kantornya.

Tangannya terangkat mengusap pipi merah merona milik Junkyu yang seperti menggunakan blush on namun terlihat alami.

"Sebenarnya aku tak mau ini terjadi" Haruto menghela nafas lalu pandangannya kembali berubah melihat wajah sayu milik Junkyu dibawah kungkungannya.

"Tapi kau yang memancingku. Kau tahu? aku pria dengan hormon yang kuat, Junkyu" jelas Haruto.

Pria itu mendengus sebal melihat Junkyu yang nampak bingung dengan ucapannya.

"L-lalu aku harus bertanggung jawab yang bagaimana?" tanya Junkyu gugup dan menimbulkan seringaian puas dari Haruto.

"Kau mau membantuku sayang?"

"E-eung..." Junkyu mengangguk ragu menanggapi pertanyaan Haruto— yang sejujurnya ia masih tak mengerti apa yang tengah terjadi sekarang.

"Buka bajumu" perintah Haruto.

"Uh? Katamu aku tak boleh membuka baju sembarangan" balas Junkyu.

Haruto memejamkan matanya erat sembari merapalkan kata-kata apapun yang terlintas diotaknya untuk meminta kesabaran dan tidak langsung menerjang pemuda manis itu sekarang.

Tidak.

Ia harus memberikan pengalaman pertama bagi Junkyu agar berkesan.

Sejujurnya Haruto bukanlah pria yang suka menyentuh orang sembarangan. Namun entah magnet apa yang diberikan Junkyu padanya hingga semudah ini jatuh didalam jerat pesonanya.

"Jika aku yang memerintahmu berarti tidak apa-apa, sayang"

O-oh...

Rupanya panggilan yang terdengar manis itu membuat kedua pipi Junkyu terasa hangat disertai kupu-kupu yang berterbangan didalam perutnya.

Haruto terkekeh melihat reaksinya. Ia mengamit dagu sang submisif dengan lembut hingga atensi penglihatan Junkyu sepenuhnya menatap mata setajam elang miliknya.

"Kau cantik"

"U-ugh b-berhenti. Itu membuat jantungku berkonser didalam sana"

Haruto tergelak geli mendengar penuturan polosnya. Lalu sedetik kemudian ia sepenuhnya terbungkam melihat Junkyu yang mulai melepaskan kemejanya dengan perlahan.

Rupanya Junkyu selain tak mengenakan celana juga tak mengenakan celana dalamnya.

Yang berarti pemuda manis itu benar-benar tak menggunakan apapun untuk menutupi kemaluannya— yang kebetulan saja terbantu oleh kemeja kebesarannya.

"Ayo Tuan, aku akan membantumu"

Haruto meremat kepalan tangannya menahan jiwa dominannya untuk menyerang Junkyu yang melemparkan senyum polos padanya.

"Don't call me like that"

Junkyu memiringkan kepalanya bingung sementara Haruto menyeringai.

"But call me daddy, baby"

MIGNIONETTE [END] ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon