Toxic Love 2

1K 113 1
                                    

***
.
.
.

Jinan tidak menyangka, Nala benar-benar menjauhinya. Terhitung sudah 1 minggu Nala tidak lagi muncul di hadapannya, baik di apartemen maupun di kampus.

Meskipun handphone nya selalu berisik karena notifikasi pesan-pesan tak jelas dari para fans nya, tapi rasanya berbeda karena tak ada lagi notifikasi pesan konyol yang biasanya seseorang kirim padanya hampir setiap hari.

Dan sekarang, Jinan sedang terbaring sakit di ranjang apartemennya. Penyakit maag nya kambuh lantaran selalu terlambat makan akibat tugas akhirnya yang menumpuk. Padahal 6 bulan terakhir, ia tak pernah sakit maag karena akan ada yang selalu mengingatkannya untuk selalu menjaga kesehatan. Bahkan saat dirinya malas memasak sekalipun, orang itulah yang akan memasakkan makanan untuknya. Ya, siapa lagi kalau bukan Nalalisa.

"Ugh... ini semua gara-gara Nala. Coba kalo dia nggak absen untuk ngingetin gue makan, gue nggak akan sakit kayak gini. Mana kagak ada yang bisa gue hubungi lagi. " Keluh Jinan, sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal lantaran tubuhnya terasa menggigil kedinginan.

Sebenarnya Jinan bisa saja menghubungi keluarganya. Namun ia tak ingin ambil resiko jika ibunya tau ia sakit, maka tak akan ada lagi izin baginya untuk tinggal sendiri di apartemen.

Jika mau, ia bisa saja meminta para fansnya untuk merawatnya dan tentu saja mereka akan langsung datang berbondong-bondong untuk merawatnya dengan suka rela. Sayangnya ia tak berminat.

Ia juga bisa memanggil para sahabat dekatnya tapi lagi-lagi ia malas menghubungi mereka karena hanya ada satu nama dalam pikirannya yang sangat ingin ia hubungi.

Jinan kemudian menyibakkan selimut tebalnya dan mencoba bangkit untuk mencari-cari keberadaan handphone boba miliknya. Tak peduli dengan ucapannya minggu lalu, ia pun mengakhiri rasa gengsinya.

***

Rosie dan Nala sedang asyik membaca buku di perpustakaan. Rosie bersyukur karena Nala tak lagi mengurung dirinya lantaran sesi patah hatinya beberapa hari yang lalu.

"Sudah aku bilang kan, kamu akan baik-baik aja meski tanpa dia! Malah sekarang kamu bisa bebas ngelakuin hal-hal yang kamu mau kapan pun tanpa takut terganggu dengan panggilan seseorang yang menyuruhmu melakukan ini itu." Ucap Rosie setengah menyindir.

Nala hanya tersenyum tanpa mau membahasnya lebih lanjut. Rosie benar, sudah waktunya ia move on dari cinta bertepuk sebelah tangannya. Sudah cukup 3 tahun perjuangannya mendapatkan hati Jinan walaupun tanpa hasil dan saatnya ia untuk lebih membahagiakan dirinya sendiri. Tapi Nala pun tak menyesal, setidaknya ia pernah merasa bahagia saat berada di dekat Jinan.

Namun sepertinya Tuhan belum merestui niatannya itu. Karena tiba-tiba saja sebuah pesan masuk dari seseorang yang tak ia sangka-sangka akan kembali menghubunginya lagi.

Kak Jin 💔 :

Gue sakit, ke apartemen gue sekarang!


Tanpa sadar, Nala membolakan matanya, dirinya mulai gusar. Sekalipun Jinan sudah menyakiti hatinya, tetapi Nala tak akan pernah tega mengabaikan Jinan apalagi dalam keadaan sakit seperti saat ini.

Ia yakin Jinan tidak mungkin mengiriminya pesan apabila tidak sedang dalam keadaan sakit parah.

"Emm Rosie, aku dapat kabar ada mata kuliah tambahan yang harus aku ikuti. Aku pergi duluan ya!" Nala terpaksa berbohong karena ia tau Rosie akan sangat marah jika tau ia mendapat pesan dari Jinan dan Nala berniat kembali mengikuti permintaan Jinan seperti sebelumnya.

TRUE LOVE | Lisa X BTSWhere stories live. Discover now