𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐨𝐫 𝐁𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫?

70 11 15
                                    

Judul ; Sweet or Bitter?
Pairing ; Sena Izumi × Innocent! Readers
Writting by ; nafariuna_ , Aruna
──────────────────────

     Helaan nafas keluar dari pemuda bersurai abu tersebut, memandang layar ponselnya sejenak dan beralih memandang pemandangan dari jendela. Raut cemas jelas terlihat.

     Saat ini dirinya berada di sebuah kereta menuju daerah Yumenosaki. Cemas, kecewa, bahkan amarah pun tercetak jelas menanggapi berita yang didapatkannya.

     (Full name) namanya, alasan dari bercampurnya perasaan pemuda bernama panjang Senang Izumi ini. Namanya baru-baru ini menjadi perbincangan Yumenosaki, "kekasih Izumi berselingkuh?"

     Itulah kabar yang didapatkan Subaru pagi ini dari Produsernya, Anzu. Ingin dihiraukan, namun Anzu mengirimkan sebuah foto bukti jika (name) pergi dengan lelaki lain. Tentu saja itu membuat Izumi yang ada di luar kota merasa tak nyaman.

     Apakah kata 'kasih sayang' yang selama ini diucapkan hanya omong kosong dari sang kasih?

     Seseorang menepuk pundak Subaru pelan, sebelum duduk di sampingnya. "Sudahlah, Secchan. Kita akan tahu kebenarannya saat sampai nanti."

     Kata-kata tersebut tak membuat Izumi tenang. Tapi bagaimana pun ia harus menahannya hingga ia sampai dan melihatnya dengan mata kepala sendiri.

──────────

     Beberapa saat sebelumnya, (name) pergi ke sebuah toko 'tuk membeli bahan-bahan membuat cokelat. Walau tak yakin bisa membuatnya dengan sempurna, gadis itu tak akan menyerah dengan cepat.

     Senandung lagu lembut mengalun di sekitar toko. Suasana nampak ceria, bahkan mampu membuat seorang (name) mengulas senyum.

     'Buatan sendiri itu lebih istimewa.'

     Langkahnya menuju kasir. Seraya mengantri, irisnya indahnya memandang keluar di mana suasana euphoria itu berada. Valentine memang terkesan ramai di kalangan remaja sepertinya, hari singkat penuh kasih sayang yang dinantikan banyak orang.

     "Ara, (name)-chan juga ada di sini?" suara yang khas membuat atensi gadis tersebut teralihkan padanya.

     Senyum cerah terlukis, menanggapi dengan ceria pemuda tinggi tersebut. "Ah, Narukami-san juga!"

     Pemuda tersebut tertawa pelan. "Ada yang bisa ku bantu?" tanyanya.

     Sang empu berpikir sejenak, detik berikutnya ia pun mengangguk. "Mohon bantuannya, Narukami-san!"

     Belum sempat Arashi mengeluarkan suara lagi, suara kamera mengambil gambar terdengar mencuri atensi keduanya. Hanya suara, arah asalnya sama sekali tak terlihat.

     "Mencurigakan."

.

.

.

     Iris berbinar setia mengawasi tiap menit perkembangan Cupcake yang ada di dalam oven tersebut. Saat oven itu mengeluarkan suara dan mati otomatis, tangannya bersemangat menghias cupcake tersebut dengan butter cream biru langit di atasnya.

     Helaan nafas keluar, mengulas senyum puas dengan hasilnya. 'Yosh! Izumi-kun pasti menyukainya-!'

     Yah, setidaknya ia bisa tenang dan tak terburu-buru seperti Valentine tahun lalu.

     "(Name)-chan ingin menemui Izumi-chan, 'kan?" Arashi bertanya dengan ponsel di tangan kanan yang sedikit terangkat.

     Gadis yang dipanggil pun menoleh. Mengangguk dengan senyuman terulas. "Tentu! Ada ap—"

➥ [𝙻𝙰𝚃𝙴] 𝚅𝙰𝙻𝙴𝙽𝚃𝙸𝙽𝙴 » ᴋᴀᴢᴇ ᴏᴘᴇɴɪɴɢ! Where stories live. Discover now