7 (revisi)

238 38 8
                                    

Sasuke tidak tau, jika para pegawai di kafe ini bukan hanya pegawai biasa yang hanya akan bekerja untuk mendapatkan gaji.

Namun sebenarnya para pegawai di kafe itu adalah orang-orang yang sudah Naruto selamatkan dari jurang keputusasaan dan penderitaan.

Banyak diantara mereka adalah orang-orang yang benar-benar putus asa akan hidup mereka di kota besar seperti tokyo ini.

Contohnya seperti sakura yang merupakan mantan perawat yang kehilangan sertifikasi keperawatan nya. Begitu juga dengan  yang lain, hampir semua pegawai kafe dari shift pagi hingga malam, mereka adalah orang-orang yang gagal akan mimpi mereka dan hampir kehilangan tujuan hidup.

Seperti ino ia awalnya memiliki butik namun ia harus merelakan butik itu karena kekasihnya menipu dan menjualnya. Kemudian choji dan Kiba mereka adalah chef dan asisten chef yang harus kehilangan sertifikat mereka karena melakukan kesalahan saat memasak hingga mencelakai seseorang. Tenten adalah imigran gelap china yang terlunta-lunta, dan karin adalah dokter bedah yang tidak sengaja membunuh pasiennya dan kemudian kehilangan gelar dan berakhir di penjara.

Tidak jauh berbeda dengan pegawai shift pagi, para pegawai shift malam bahkan memiliki catatan masa lalu yang lebih berat, mereka semua adalah mantan napi dengan berbagai kasus yang setelah keluar dari penjara kesulitan melanjutkan hidup akibat status mereka di masyarakat, hingga akhirnya Naruto menolong mereka semua dengan membuka bar di kafe saat malam hari.

Yah, membuka kafe adalah impian Naruto sejak muda, namun siapa mengira jika Tuhan memberikan tugas padamu untuk menjadi penolong beberapa orang, itulah sebabnya Naruto membuat kafe saat pagi dan saat malam kafe akan diubah menjadi bar.

Mereka semua merasa berhutang budi pada Naruto, jadi ketika mereka merasa kedekatan antara sasuke dan Naruto mulai memudar, mereka mulai waspada akan kemungkinan yang terjadi.

Namun saat melihat Naruto datang ke kafe dan sasuke duduk menemaninya, mereka merasa sasuke masih memperhatikan Naruto itu berarti hubungan mereka baik-baik saja, hanya pekerjaan mereka yang menjadi masalah saat itu.

"Sasuke, apa kau mau pergi ke tempat ku malam ini?"

"Hn, aku akan mampir sebentar"

Sasuke tidak menyangka jika Naruto yang sejak tadi diam namun tiba-tiba meminta Sasuke untuk datang ke tempatnya.

Jadi setelah kafe tutup mereka menuju ke tempat Naruto. Di dalam mobil Naruto banyak bercerita tentang keluh kesahnya dalam bekerja, dari ia harus lembur lebih sering, dan pekerjaan yang tiba-tiba jadi lebih banyak, harus pergi ke luar kota untuk urusan bisnis. Sasuke hanya diam mengemudi dan memperhatikan jalan, bahkan ia terlihat acuh.

Saat sampai di tempat Naruto mereka pun hanya sesekali mengobrol tanpa melakukan hal-hal seperti yang biasa mereka lakukan, seperti makan malam bersama ataupun menonton film dan berakhir dengan Sasuke yang menginap. Namun obrolan malam ini benar-benar terasa sangat berbeda, sepi dan dingin.

"Malam ini... "

"Ini sudah larut, aku pulang"

Belum selesai naruto mengucapkan kalimatnya sasuke sudah memotong ucapannya dan berdiri melangkah menuju pintu. Naruto hanya diam melihat punggung sasuke hingga menghilang dibalik pintu, ia kembali merasa sedih dan kecewa.

'De javu'

Sasuke benar-benar pergi meninggalkan Naruto yang masih merasakan rindu karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu dan mengobrol seperti sebelumnya.

Kali Kedua (Slow Update) Where stories live. Discover now