Guru killer ganteng single menyebabkan rumor di sekolah kalo dia homo. Dan Rian menggoda nya hanya untuk memenangkan taruhan iseng dengan teman temannya. Tidak menyangka kalau dia akan berakhir mengangkang digagahi Arsen malam itu. Mimpi buruk kelam...
Rian mendapati Bagas tersenyum di depan rumahnya, membawakannya sebuket bunga mawar putih yang cantik.
"Jalan yuk" Bagas nyengir.
"Lo.. ga marah sama gue?"
Bagas ngegeleng. "Malmingan sama gue ya, mau kan naik motor?"
Ren gabisa nahan senyumnya, ngangguk dan ikut Bagas naik ke motornya. Ren megangin bunga dari Bagas sambil meluk pinggang cowok di depannya. Ga kepikiran soal apa yang bakal orang lain pikirin liat dua cowo boncengan dengan mesra.
Hati Rian berbunga bunga. Seneng banget. Dinginnya malam terasa sangat sejuk dan menenangkan hati nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa gerangan ger, kirain udah lupa sama gue dan bahagia sama cinta lo"
"Marchel, abis ini gue akan setiap hari dateng kesini"
"Kenapa?" Tanya Marchel, ngga ngerti sama omongan sahabatnya
"Gue di pecat"
"Wkwk kok bisa?"
"Bisa bisa nya lo ketawa"
Marchel dibuat ketawa ringan sama Arsen yang lagi natap dia tajem "Tenang bro lo ngga kerja juga kaya"
Arsen natap Marchel ga suka, "lo kan tauu gue kalo gapunya kesibukan stress"
"Tuh, cewe banyak"
"Ah, ga nafsu" Arsen ngelepas jas nya
"Idihhhhhh kesambet apa ga nafsu. Udah impoten ya?"
"Sembarangan lo orang tadi pagi aja ngaceng"
Marchel ngakak banget, bisa bisa nya orang kaya gini diterima jadi guru sekolah elit yang akreditasi nya ga main main, buat orang orang kayak Kendra si nyogok bisa la yaa biar bisa setia kawan masuk sekolah yang sama. "eh gua ada urusan bentar lo bikin minum sendiri ya" pamit Marchel nepuk bahu Arsen.
Arsen ngangguk dan duduk di sofa. Menghela nafas dan memejamkan mata nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
