CHAPTER 8

60.2K 6.1K 247
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!

VOTE + KOMEN!

--TYPO BERTEBARAN--

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆
_


Hari kedua Dara bersekolah di Harison High School. Hari ini Dara sudah bertekad akan menemui Azka untuk memberitahu suatu hal.

Setelah selesai sarapan Dara dan Vano langsung berangkat menuju sekolahan.

Dara sedikit takut berdekatan dengan Vano sekarang. Dia sudah dua kali memergoki Vano tengah membunuh orang. Apalagi kemarin malam dirinya harus ikhlas dicium oleh Vano. Ya meskipun Vano hanya mencium pucuk kepalanya saja. Namun, tetap saja bukannya senang Dara malah semakin takut kepada Vano.

Baru saja mereka tiba di sekolah seperti kemarin banyak pasang mata yang selalu saja melihat kearah Dara dengan tatapan anehnya. Dan sama seperti kemarin juga Dara hanya menatap mereka dengan tatapan datarnya.

Ia berjalan kekelas diikuti oleh Vano.

Saat tiba di kelas. Vano dan Dara sudah dapat melihat Genta, Elvio, dan Azka tengah duduk di bangkunya masing-masing.

Dara berjalan menduduki bangkunya, sebelum ia benar-benar duduk, ekor mata gadis itu menatap Azka lalu mengangkat kedua alisnya. Lalu ia mulai duduk dikursinya. Hal yang sama dilakukan oleh Vano, ia duduk disamping Dara.

"Gua mau keluar dulu," ucap Azka tiba-tiba. Ia bangkit dari kursinya.

"Mau kemana lo? Bentar lagi masuk juga." Azka tidak mendengarkan ucapan Elvio, ia malah melenggang pergi menjauhi mereka.

Selang beberapa menit, Dara ikut berdiri dari kursinya. "Gua harus ke toilet, gua kalo pagi-pagi suka pengen buang air." ucap Dara saat melihat Vano akan membuka suaranya.

"Gua anter," ucap Vano.

"Gak usah, gua bukan bocah," tolak Dara.

"Minggir, lo" sambungnya. Vano menyampingkan sedikit badannya supaya Dara bisa keluar dari bangkunya.

Dara langsung pergi keluar dari kelas tanpa dicurigai oleh siapapapun.

Dara berjalan kesana-kemari untuk mencari seseorang.  Karena Dara tidak menemukannya di karidor sekolah, Dara memutuskan untuk mencari orang itu ke taman belakang.

Saat tiba di sana, senyum Dara seketika mengembang sempurna. Ia berjalan menghampiri orang itu. Menepuk bahunya pelan, hingga membuat pandangan orang itu tertuju kepada Dara.

"Hai," sapa Dara.

"Hm?" balas orang itu.

"Ko lo jadi cuek gini sih?!" tanya Dara.

"Biasa aja," balasnya.

Dara memutar bola matanya malas. "Ck, yaudahlah gua balik kekelas lagi aja" ucapnya. Ia berbalik badan dan mulai berjalan.

Namun, Azka lebih dulu mencekal lengan Dara, membuat langkah Dara terhenti. "Gua kangen sama lo" ujar Azka.

Dara melepaskan cekalan tangan Azka, lalu merentangkan kedua tangannya. "Sini peluk gua," titah Dara.

Azka tersenyum kecil, lalu lelaki itu langsung memeluk erat tubuh kecil Dara. Kepalanya ia sembunyikan diceruk leher gadisnya itu.

"Gua di rumah sendirian sekarang," adu Azka.

Dara tidak membalas ucapan Azka, ia malah mengusap -ngusap punggung Azka.

Satu menit mereka berpelukan, Dara melepaskan pelukannya lebih dulu.

VAWhere stories live. Discover now