03. perpustakaan

31 6 2
                                    

Gabriella berjalan sendirian memasuki perpustakaan yang terlihat sepi karena saat ini adalah jam istirahat dimana semua siswa pergi berbondong-bondong ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar dan ada pula yang pergi ke masjid untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim bagi yang beragama islam.

Gabriella tidak melaksanakan kewajibannya karena ia sedang halangan alias datang bulan. Dan memutuskan untuk pergi ke perpustakaan karena memang ia sedang mencari buku untuk mengejar beberapa materi yang tertinggal.

Gabriella berjalan mengelilingi setiap rak buku besar untuk mencari buku yang dia butuhkan. Saat menemukan buku yang ia cari ia tersenyum senang, tetapi senyuman itu tidak bertahan lama karena buku yang dia butuhkan berada di susunan rak paling atas sehingga sulit untuk dia ambil.

"Gimana cara ambilnya? Bangku juga ga ada" tanyanya pada diri sendiri sambil mengedarkan pandangannya ke kiri dan kanan berharap menemukan ide.

"Sepi banget lagi! Minta tolong sama siapa ya?"

"Ayo ambil sendiri, Pasti bisa! Cuma lompat aja terus ambil, iyaa lompat aja!" Setelah mengatakan itu Gabriella langsung mengambil ancang ancang untuk melompat, namun karena badannya yang sedikit pendek dia tetep tidak bisa menggapai buku itu

Gadis tersebut masih tidak menyerah dan terus melompat, berharap bisa menggapai buku itu namun sialnya dia hilang keseimbangan dan...

Grebb

Gabriella diam membeku saat dia jatuh dalam dekapan seseorang. Mereka saling tatap satu sama lain dengan tatapan yang sulit diartikan.

1 detik

2 detik

3 detik

"Ekhem, ma-maaf" ucap Gabriella setelah mendapatkan kesadarannya dan langsung berdiri tegak sambil tersenyum canggung.

"Hm" balas cowo tersebut yang langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

Akward, itu lah yang di rasakan keduanya. Tidak ada satu pun yang ingin membuka suara ataupun pergi dari tempat itu.

Gabriella yang bingung pun membuka suaranya "Kenalin nama gue Gabriella" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Lama tidak ada respon akhirnya cowo tersebut menerima uluran tangannya singkat, sangat singkat "Erlangga".

Gabriella hanya tersenyum menanggapinya.

"Jangan senyum!" Ucap Erlangga datar

"Kenapa?" Tanya Gabriella dengan dahi mengkerut, tanda ia bingung.

"Jelek!" Lalu Erlangga pergi meninggalkan Gabriella yang menatapnya bingung.

Setelah Erlangga pergi, Gabriella bergumam "maksudnya apa? Emangnya gue jelek ya?" Tanya nya pada dirinya sendiri.

"Ahh udahlah. E-eh kenapa tadi ga minta tolong ambilin bukunya ya? Hufttt"

Tringggg

Bel masuk kembali berbunyi, dan Gabriella memutuskan untuk kembali ke kelasnya dengan tangan kosong.

***

Di tempat yang berbeda terdapat lelaki tampan yang sedang tertidur pulas di dalam perpustakaan, setelah kejadian yang menjengkelkan tadi ia lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan untung tidur siang dan membolos lagi.

Entah sudah berapa lama lelaki itu tertidur sampai ada suara yang mengusik tidurnya dan membuatnya kesal.

Brukk

Brukk

Dengan perasaan kesal dia bangun dari tidurnya dan berjalan mendekati asal suara yang sudah berani mengusik tidur nya.

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang