Part 12

54 11 0
                                    

"Daddy"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Daddy"

Tap tap tap

Jassi berlari mendekati Chanyeol. Laki-laki di depan Jassi tersenyum dan buru-buru menutup Macbook-nya kemudia diletakkannya di atas meja.

Berputar memperlihatkan gaun yang dia gunakan. Jassi membuat Chanyeol kembali tertawa dengan tingkahnya yang lucu.

"Woow siapa ini, seorang putri? Cantik sekali" kata Chanyeol.

"No dadd. Aku adalah Jassi, Park Jassi anak Park Chanyeol yang tampan" jangan tanyakan kenapa Jassi selalu memuji Daddynya sendiri, karena itu adalah ajaran langsung dari seorang Park Chanyeol yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

"Daddy hampir tidak mengenalimu karena kau sangat cantik, Seperti seorang putri"

"Jassi cantik seperti Mommy, bukan seperti seorang putri" sela Jassi menolak disebut cantik seperti seorang putri.

"Te..tentu saja seperti Mommy" Chanyeol Menarik Jassi untuk duduk di pangkuannya.

Bagaimana bocah itu bisa dengan mudah mengatakan bahwa dia mirip seperti ibunya? sementara dia tidak pernah melihat seperti apa wanita yang dia sebut-sebut Mommy.

Bahkan Chanyeol sendiri tidak tau seperti apa rupa wanita yang sudah nelahirkan anak-anaknya.

"Dadd aku tidak suka memakai dasi"
Jackson muncul dengan tuxedo hitam melekat pada tubuh mungilnya. Menarik Chanyeol yang tenggelam dalam pikirannya. Seorang pelayan membungkuk; memberi hormat pada Chanyeol.

"Mohon maaf Mr. Loey, tuan muda Jackson menolak menggunakan dasinya"

"Tidak apa-apa, jika Jackson merasa tidak nyaman dia tidak harus mengenakan dasi" kata Chanyeol tegas.

Pelayan perempuan itu beranjak pergi meninggalkan tiga orang yang kini mulai mengobrol seru. Beberapa kali Chanyeol menengok jam Rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, dan melihat pintu yang tidak kunjung memperlihatkan kemunculan orang yang sudah mereka tunggu sedari tadi.

"Anak-anak ayo ke mobil" menyerah untuk menunggu. Chanyeol tidak bisa menunggu lebih lama lagi, dia bisa terlambat jika masih duduk santai di rumah sementara sekarang sudah menunjukan pukul tujuh malam.

"Tapi Dad... "

"Maaf sudah membuat kalian menunggu"

Jassi sedikit terlonjak kaget karena pintu terbuka dengan tiba-tiba, namun kemudian gadis kecil itu tersenyum senang. Berlari menghampiri Lisa yang masih berdiri di dekat pintu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DADDY PARKWhere stories live. Discover now