17. Salah

34.3K 4.8K 365
                                    

"Isabel... Isabel sama keluarganya kecelakaan."

WHAT?!

Kanya membekap mulutnya dengan kedua tangannya sendiri, agar tidak keceplosan mengeluarkan suara.

Kanya tidak tahu apa yang telah terjadi. Apakah ini akibat dari berubahnya alur cerita? Apakah karena Isabel tidak datang dengan Adrien, jadinya kecelakaan itu terjadi?

Kanya merasa cemas. Bagaimana pun, kecelakaan bisa berakibat fatal. Kanya memang tidak menyukai Isabel, namun bukan berarti Kanya senang Isabel celaka. Apalagi jika itu karena dia yang mengubah alur ceritanya.

Tidak, sekarang bukan saatnya mengkhawatirkan diri sendiri. Aubrey!

"Jav, lu serius?" tanya Ryan khawatir.

"Ngapain gua bohong?" Javas mengacak rambutnya frustrasi. Ditatapnya Adrien, Noah, Karel, dan Ryan bergantian.

"Sekarang Isabel ada di mana?!" tanya Noah, sambil mengguncangkan bahu Javas tidak sabar.

Keributan ini membuat mereka menjadi perhatian. Orang-orang bertanya-tanya apa yang sudah terjadi. Kanya bahkan mendengar sedikit percakapan mereka yang menyebut-nyebut keluarga Hardynn dan Mahatma.

"Di rumah sakit Anwar. Gua mau ke sana. Terserah kalian mau ikut atau gak. Gua duluan." Nada bicara Javas yang dingin tidak tertutupi dengan kecemasannya.

Javas pergi, diikuti dengan Noah yang sebelumnya melayangkan delikan pada Aubrey.

Sementara, Aubrey. Tangannya yang bergemetar meraih lengan Adrien. Akankah Adrien meninggalkannya lagi?

"Adrien..."

Adrien mematung sejak tadi. Ryan dan Karel tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka merasa harus memastikan tindakan Adrien terlebih dahulu.

Kemudian, Adrien menggenggam jemari Aubrey yang memegang lengannya. Adrien menatap Aubrey lembut.

"Aubrey, besok kita ketemuan lagi di rumah kamu."

Aubrey memucat. "Maksud kamu?"

Inilah yang ditakutkan Ryan dan Karel terjadi. Adrien yang bimbang pada perasaannya sendiri, benar-benar merepotkan mereka.

"Sekarang, aku jenguk Isa-"

"Ri, lu di sini aja." Ryan memotong ucapan Adrien. Jika dilanjutkan, Adrien hanya akan melukai Aubrey lagi.

"Ryan, Isabel kecelakaan. Gua gak bisa diem aja," ujar Adrien.

Ryan dan Karel merutuki kebodohan Adrien. Bisa-bisanya dia bicara seperti itu saat ini.

"Ada Javas sama Noah. Gua atau Ryan bisa ke ikut juga. Lu di sini aja. Setidaknya sampai pesta ini selesai," nasehat Karel. Ia menepuk-nepuk pundak Adrien, berharap Adrien mengerti situasinya saat ini.

Adrien menghela napas kasar."Gua khawatir, Rel. Kalau keadaan Isabel parah gimana?"

Mendengar itu, genggaman tangan Aubrey terlepas. Tatapan matanya berubah sayu. Vanessa dan Sophie khawatir. Mereka merangkul tubuh Aubrey.

"Brey, lo gapapa?" tanya Vanessa. Aubrey menggelengkan kepalanya.

"Gapapa."

Adrien mengusap wajahnya kasar. Ia sadar ia membuat kesalahan lagi. Tangannya bergerak meraih tangan Aubrey, namun Aubrey menepisnya kasar.

"Aubrey..."

"Sana pergi aja. Mau jenguk Isabel kan?" ketus Aubrey, sambil menatap Adrien tajam.

"Harusnya dari awal lo bareng dia. Kalau gitu, Isabel gak akan kecelakaan. Lo pasti mikir gitu kan?"

EXTRA'S HELP #TRANSMIGRASIWhere stories live. Discover now