🍓Bagian 9 ~

2.7K 520 55
                                    

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

".....Insting alpha tidak pernah salah, jadi jangan banyak mengelak karena itu percuma. Aku tidak bermaksud menekanmu, tapi jawab saja dengan jujur apa kau benar-benar omega yang tidak terikat pada siapapun?"

Vanitas tertegun, dia melihat sepasang mata violet gelap yang tiada henti memandangnya penuh rasa ingin tahu. Alpha itu seperti tidak kuasa menahan keingintahuan dan akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. Vanitas kebingungan, namun tidak terpikirkan cara untuk mengalihkan topik pembicaraan, jadi yang dilakukannya hanya memberi anggukan kecil.

Patuh, selayaknya seorang omega.

Noe menghela napas panjang, dia tampak mengusap wajahnya gusar dan menghempaskan punggungnya pada sofa. Vanitas memerhatikannya dengan was-was, tetapi entah kenapa tidak merasa terancam dengan keberadaan dan tingkah alpha itu, padahal mereka hanya berdua di rumah. Harusnya vanitas merasa takut dan segera menghubungi Roland- mantan suaminya agar datang dan setidaknya mengusir alpha ini, namun Vanitas tidak melakukannya.

".... Bagaimana bisa?" Noe bertanya lagi, kali ini suaranya sedikit pelan. Kelopak mata yang sebelumnya ia pejam kini terbuka hingga pandangan mereka kembali bersirobok. Menghantarkan sejuta rasa mendebarkan yang begitu menyenangkan dan menenangkan jiwa.

Vanitas gugup, dia memandang sekitar dan menjilati bibirnya yang terasa kering. Merasa aneh ketika kedua matanya menatap langsung mata alpha di hadapan. "Uhm, i-itu... Aku dan mantan suamiku bukan mate, j-jadi kami berpisah setahun lalu."

Bukan mate, katanya?

Noe mendadak pusing dan tidak ingin bertanya alasan mengapa mereka dulu menikah bahkan sampai memiliki anak jika bukan sepasang mate. Tidak, Noe tidak ingin membahas tentang mantan suami pria di depannya, hatinya bisa meradang panas. "Hhh, apa kau tidak merasakannya?"

Vanitas memandang Noe bingung, "M- merasakan apa?"

Sengaja, Noe tidak bersuara lagi dan hanya diam menatap bolamata sewarna birunya laut persis milik isagi dengan tangan yang terjulur untuk meraih sebelah tangan vanitas. Pria manis itu tersentak merasakan sentuhan kecil itu, akan tetapi Noe lekas mengelus punggung tangannya dengan penuh kelembutan. Menjelaskan lewat sentuhan bahwa dirinya tidak akan melakukan sesuatu yang berbahaya.

"Jangan berpura-pura kau tidak merasakan apapun, aku tahu karena ruh omegamu terus menerus melirihkan namaku," ujar Noe.

"Kenapa melirih? Kenapa tidak diteriakkan saja? Ruh alphaku akan mendengarkanmu...." lanjutnya yang seketika membuat Vanitas membeku terkejut.

"B-bagaimana bisa kau mendengarnya? Aku bahkan tidak pernah mendengar suara ruh omegaku lagi sejak menikah...."

Bagi seorang omega yang menikah bukan dengan matenya maka ia akan kehilangan ruh omeganya, tidak bisa mendengar apapun yang disuarakan oleh bagian dalam dirinya itu karena ruh omeganya melepas ikatan dan memilih bersembunyi. Bahkan suaminya pun tidak akan mendengar apapun, kecuali untuk alpha yang sudah ditakdirkan.

✓𝐄𝐧𝐝𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐁𝐨𝐧𝐝 ┃ KaiSagi.vers Where stories live. Discover now