00. PROLOG

157 20 3
                                    

Bismillah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu, apa kabar semuanya?semoga selalu berada dalam lindungan Allah.

Disini saya hanya ingin memberitahu, kalau cerita ini dibuat hanya untuk menghilangkan ide² yang terus berdatangan, karena takut berpengaruh besar dalam kehidupan real saya, jadi lebih baik saya tuangkan dalam sebuah karya sastra. Maka dari itu dimohon dukungan, kritik dan sarannya 🙏karena saya yakin yang membaca lebih baik daripada saya.

Mohon maaf juga bila ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya, seperti di awal..saya mengharapkan koreksinya🙏 dan saya menulis disini juga tidak lupa menyelipkan sedikit demi sedikit ilmu agama, supaya dapat berkahnya.

Ambil hikmahnya, buang sisanya, itu saja, jadikan yang indah sebagai kenangan, dan jadikan yang buruk sebagai mimpi lalu yang seharusnya dilupakan.

Tujuan cerita ini tidak lain agar kalian semua bisa terhibur,serta membuktikan bahwa cinta itu tidak harus dijalani dengan hubungan yang haram, karena hakikatnya cinta itu anugerah dari Allah yang harus di jaga sebaik mungkin.

[ !! CERITA INI HANYA SEKEDAR FANTASI !! ]

Selamat menikmati dan semoga terhibur-!

(^u^)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Berawal dari kepulangan Fakhri

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu." jawab pasangan paruh baya itu.

"Maa syaa Allah, Fakhri?" sambut ummi dengan penuh kehangatan. Betapa terkejutnya ia kala melihat sang anak sudah berada di hadapannya. Fakhri memeluk ummi dan menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Sudah sampai kamu, bagaimana kuliah disana?" tanya abi antusias.

"Alhamdulillah Abi, Fakhri nyaman disana. Rekan-rekannya juga ramah semua." jawabnya lemah lembut.

"Alhamdulillah kalau begitu."

Abi, dan Ummi saling bertatapan satu sama lain. Fakhir tak mengerti mengapa mereka seperti itu, dia memutuskan untuk memulai kembali pembicaraan.

"Ada apa, Ummi? Abi?" tanya dia heran.

"Nak ... sepertinya, Ummi sama Abi tidak bisa menyembunyikan ini darimu,"

Fakhri menatap kedua orangtuanya dengan kebingungan. Maksudnya bagaimana?

"Menyembunyikan apa?"

Keduanya mengembuskan napas gusar. Fakhri semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi?

"Ummi? Abi?"

"Nak, jangan anggap ini sebuah paksaan, tapi anggaplah ini sebuah pilihan yang kami tawarkan, ya?

FAKHRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang