22. Masjid Agung

11 4 2
                                    

Follow akun insta [ isfiazz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Follow akun insta [ isfiazz._ ] buat mantau ceritaku, yaaa!

Eum, kebetulan aku otw lulus, jadi ekstra kebut😭🙏 tapi jangan khawatir, in syaa Allah udah aku riset ulang sebelum di up, yeah!

Selamat membaca! Happy reading !

-


-


-


Sesampainya di rumah, mereka segera membersihkan diri dan makan. Terkadang kita merasa lebih tertekan jika sedang makan, dan Inayah merasakan hal yang serupa.

"Makan yang benar, Humairah" tutur Fakhri lembut

"Eh"

"Gak usah di pikirin, ya?"

Inayah telanjur malu, kini dia fokus menghabiskan nasi gorengnya dan pergi untuk tidur.


Dinginnya udara malam hari disertai indahnya cahaya bulan yang menghiasi langit, sungguh... Suatu hal yang sangat Inayah sukai.

"Malam ini bulannya cantik"

"Secantik kamu." ujar Fakhri diiringi senyuman manis

"Idih, sejak kapan aa berani ngegombal?" tanya Inayah berusaha menahan rasa baper

Kedua pipinya kini terasa panas, kalau kata Ardila, pipi Inayah itu seperti daging sapi yang baru saja dipanggang saat kepanasan, mungkin maksudnya adalah 'baper' ? Atau memang kepanasan? Entahlah....

"Bukan gombal, tapi fakta" jelasnya membuat Inayah merinding tak karuan.

"Idih"

"HISH, UMMI, ANAKMU INI JADI BUAYA DARAT!" batinnya.

Fakhri terkekeh ketika melihat wajah cantik gadisnya itu semakin memerah, rasanya senang sekali membuat dia tersipu malu seperti ini.

"Humairah, panas ya?"

"Sampai merah gitu pipinya" sambung Fakhri dengan nada setengah ngakak

Gawat! Fakhri ini benar-benar keterlaluan!

"M- Mana ada panas!"

"Itu ... Itu,"

"Itu apa? Hm?" tanya Fakhri dengan dehaman membuat Inayah semakin merinding

"Apaan sih? Hm hm hm hm, nyanyi?!"

"Loh? Kok ngegas?" Fakhri menahan tawa

"Siapa yang ngegas, sih? Orang biasa aja!" jawab Inayah sambil berusaha menyesuaikan mimik muka

FAKHRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang