TIGA PULUH DUA

1.6K 265 169
                                    

Holaaa gesss..

Part nyeseknya nihh, nyesek gak yaa,

Blum sempat editt ya gess banyak typo kayanya..

Btw rameiin yaa..

☁️☁️☁️

Hari ini Haaland kembali check up. Ini minggu ke lima. Kondisinya sudah sangat membaik. Kemungkinan minggu depan sudah diperbolekan melepaskan Cervical collar atau penyangga lehernya.

Nazla tak seperti biasanya ingin ikut kerumah sakit. Karena gadis itu memaksa Haaland hanya bisa pasrah mengizinkan.

"Nona kenapa tidak pernah di pakai Mobilnya?" Tanya Mark yang sedang menyetir. Mereka dalam perjalanan pulang kerumah.

"Eh memang aku punya mobil?" Tanya Nazla bingung sambil menatap Haaland sekilas.

Mark terkekeh pelan.

"Mungkin Mr Kaf lupa memeberi tahu pada anda setelah membelinya"

"Bukan lupa tapi kamu sendiri kan belum punya SIM"balas Haaland sibuk dengan tabletnya.

"Iyaa aku tidak bisa bawa mobil Mr Mark, jadi untuk apa mobil" balas Nazla

"Gampang,  kalau Nona ingin belajar menyetir biar saya ajarkan mhmm maksud saya nanti di carikan guru untuk latihan menyetirnya" balas Mark setelah mendapat pelototan dari Halaand lewat spion.

"Hehe tidak usah Mr Mark" balas Nazla

"Tidak masalah nona Mr Kaf juga tidak akan melarang" sahut Mark sambil melirik Haaland. Bosnya itu malah diam saja.

Ya sudah Mark tidak lagi berkomentar. Dia fokus menyetir.

"Ini kemana Mr Mark?" Tanya Nazla yang melihat arah jalan tidak menuju arah pulang ke rumah.

"Kita akan mengunjungi Tuan besar nona" balas Mark.

"Ohh," Nazla bingung kenapa Ayah Haaland tidak tinggal di rumahnya saja. Biar tidak kesepeian.

Sekitar sejam lebih mereka sampai di sebuah rumah megah. Rumah ini jauh lenih besar dari rumah milik Haaland. Desainnya rumah khas Indonesia. Sementara rumah Haaland design modren.

"Kakek dengan siapa disini Prof?" Tanya Nazla saat mereka beriringan masuk kerumah.

"Perawat dan beberapa pegawai" balas Haaland.

"Kenapa tidak tinggal di rumah prof saja?" Lagi Nazla bertanya.

"Dia yang tidak mau"

Nazla hanya mangut-mangut mendegar jawaban Haaland.

***

Nazla mengambil beberapa foto Gala yang tengah bermain. Mereka sedang meningkati angin sore di taman belakang.

"Uluhh uluhh lucu banget, cup cupp" Nazla menciumi Gala. Kucing itu membalasnya dengan menggigit tangan Nazla pertanda mengajak bermain.

"Jangan di gigit tangan kakak Gala,"tiba-tiba suara Haaland menginterupsi dari belakang.

Nazla menoleh menatap Halaand. Lelaki itu mengenakan pakaian santai terlihat sudah segar habis mandi. Datu lagi Halaand sudah tidak menggunakan penyangga leher lagi.

"Gak sakit kok prof, diakan cuma mangajak main" balas Nazla

"Iyaa tidak sakit tapi ini bekas cakaran kemaren saja belum sembuh" Haaland tiba- tiba mengangkat tangan kiri Nazla lalu menunjuk bekas cakaran di punggung tangannya.

GREAT PROFESOR[18+](END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang