Remember

Prolog : Rayhan dan Ralea

"Lea ... is it my fault if i can't remember anyone?"

Tatapan Rayhan kala itu begitu kosong, ada banyak hal yang sudah dilupakan oleh dirinya hingga detik ini. Setiap hari, hanya cacian yang ia dapatkan karena melupakan banyak hal tentang pekerjaan. Rayhan tidak lagi bisa diandalkan, dan harta ayahnya sampai harus beralih kepemilikan pada orang yang salah.

Sehancur apapun Rayhan setelah mengerti penyebab sebenarnya dirinya lupa tentang segala hal, Ralea masih disana. Wanita itu masih di sisi Rayhan untuk sekedar memberi pelukan. Satu-satunya orang yang masih mau mengakui betapa berharga ekssistensi Rayhan di dunia.

"Aku ... nggak akan pernah bisa sembuh. Aku akan lupa semuanya, Papa mungkin bisa pecat aku dari perusahaan kalau kayak begini." Rayhan meremat tangannya kuat, dirinya lelah.

Dekapan Ralea semakin erat, "Kak ... kita jalanin sama-sama. Kamu punya aku ... aku bisa terus ingetin kamu tentang segala hal. Aku yang akan nemenin kamu."

Rayhan terisak, tangannya gemetar untuk membalas pelukan Ralea. "Kalau nanti ... aku malah lupa sama kamu?"

Mendengar pertanyaan itu, Ralea juga ikut menangis, dirinya bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya. Ralea tidak tau harus berkata apa, namun yang pasti apapun itu ia akan berusaha tetap mendampingi Rayhan. "Aku ingetin kamu lagi .... kita ini ada bukan karena pikiran atau kenangan, kita ini ada karena hati."

"Lea ... ini semua salah aku ...."

"Kak Rayhan dengerin aku! Kamu masih punya hati! Aku ada disana, Papa, Mama, dan semua orang yang kamu sayang ada di hati kamu! Bukan di otak kamu!"

Tatapan Rayhan semakin nanar untuk Ralea, "Lea ... maafin aku."

"Semuanya ... bukan salah kamu ... bukan."

Ga pake voting² langsung saja, harusnya ini buat Doyoung, tapi karena Doyoung udah ada.

So ... This is Winwin heheheheh

Rayhan Winandra Hadikusuma

Ralea Ameena Wijaya