Kita kembali asing

7 6 2
                                    

Hallo, selamat malam.

Bingung juga kalo udah pegang hp mau ngetik. Tapi, kalo udah gak pegang hp, banyak banget ide yang muncul.  Aneh. Tapi, emang kebanyakan gitu 'kan? Ide kayak jelangkung aja. Datang gak diundang dan pergi tanpa diantar.

Capek gak, sih, sama pikiran yang entah apa isinya. Kayak keadaan yang menurut kita gak adil. Takdir yang seakan terus menyudutkan. Kehidupan yang waktunya cepet banget berlalu. Dan sebenarnya memang takdir tidak pernah salah tempat. Kitanya saja yang terlalu menyalahkan segalanya.

Banyak kehilangan hal-hal yang belum sempat tergenggam. Banyak orang yang pergi menghilang tanpa berpamitan. Bahkan orang terdekat sekalipun entah bagaimana kabarnya sekarang. Seperti menjauh, asing kembali.

Rindu hal-hal kecil yang dulu sering kali dilakuin. Kayak jajan di warung langganan. Minta ditraktir padahal bercanda tapi akhirnya diterima juga. Perhatian-perhatian kecil yang orang mikirnya sepele tapi selalu diprioritasin. Bercengkrama dengan entah apa topiknya tapi tak pernah bosan. Dan banyak hal lainnya yang tidak pernah terduga kita lewati.

Kadang sering banget mikir, "kok, bisa, sih, kita sejauh ini sekarang?" "Kenapa, ngehindar terus?" "Kenapa jawabnya singkat bahkan tidak dibalas dan terkesan sangat tidak ingin diganggu?" "Kenapa seakan memberi benteng menjulang juga kokoh? Kenapa begitu?" "Kenapa tidak ada lagi obrolan pelajaran ataupun tugas yang belum terselesaikan?" Dan banyak lagi pertanyaan yang ingin aku tanyain tapi bingung mulai darimana.

Kamu memberikan jeda yang tidak bisa diraih. Membatasi hal yang dulu selalu berdampingan. Membalas pesan padahal tidak ada topik yang berarti. Dan yang lebih parahnya, kamu tidak seperti yang aku kenal. Kita menjalaninya masing-masing. Meski kita tidak pernah tahu kita memulai darimana, tapi rasanya kita usai entah berakhir disebelah mana?

Boleh 'kan aku ngeluh tentang kamu kali ini? Boleh 'kan aku rindu? Kita sangat jauh sekarang. Kabarmu pun aku tidak tahu. Aku enggan memulai, kamu tidak peduli. Kita kembali asing, itu yang aku tahu. Dan terlepas dari semua itu, terimakasih atas segala halnya.—Ansyln

Hallo, Selamat MalamWhere stories live. Discover now