10

13.6K 295 14
                                    


Evelyn, Lingga dan Vania menginap selama dua hari lagi di rumah tante Marissa setelah pernikahan Joselin kemarin. Sebelum mereka akhirnya kembali ke Jakarta.

Sesaimpainya di Jakarta pun mereka hanya sebentar sebelum kembali untuk merealisasikan rencana liburan mereka bersama yang lain. Mereka tengah menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke Korea.

" Lingga !!! " teriak seorang wanita yang datang menghampiri laki - laki itu dan langsung memeluk lengannya. Membuat Vania melotot memandang wanita yang dikenalnya belakangan ini dengan pandangan tidak suka.

Teman - temannya yang lain bingung dengan siapa wanita tersebut.

" Ngapain lo disini sih !!! " ucap Vania sambil menyentak tangan wanita itu dari lengan kekasihnya.

Wanita itu yang adalah Nabila memutar matanya malas.
" Suka - suka gue dong. Gue kan diajak juga."

" Heh lampir siapa juga yang ngajak lo. Ngaca dong, kecentilan banget lo sama tunangan orang !!!" ucap Vania sinis.

" Kak Selin yang ngajak gue. Lagian lo halu ya, masih jadi pacar juga sok - sok an ngaku jadi tunangan. Emang gue sebego itu percaya sama omongan lo. Jangan mimpi lo..  !!! Lagian ya kalo pun lo emang tunangannya Lingga sekalipun, selama janur kuning belum melengkung, gue masih bisa rebut Lingga. Kalo pun lo nikah sama dia sekalipun gak menutup kemungkinan gue bisa jadi istri keduanya. Lagian suka - suka Lingga dong kalo ternyata dia mau sama gue. "

" Lo yang ngehalunya ketinggian !!! Lo tu cuman masa lalunya Lingga. Dimana - mana yang namanya udah masa lalu harusnya di buang karena udah gak penting !!!! Buktinya Lingga sekarang jadi milik gue, tandanya dia udah move on dan lupain lo !!! Jangan ngarep lagi deh lo !!!" 

Kedua wanita itu terus saling berdebat. Teman - temannya yang lain akhirnya paham siapa wanita yang datang gak diundang itu. Dan jujur mereka sedikit salut dengan keberanian wanita itu yang jelas - jelas mengibarkan bendera peperangan secara terang - terangan pada Vania. Walau mereka gak tau kalo bendera tersebut sudah berkibar sejak awal pertama kali mereka bertemu saat pernikahan Joselin waktu itu.

Lingga menghela nafasnya lelah. Ia kira, yang sebelumnya sudah selesai karena mereka tidak akan bertemu dengan Nabila lagi setelah kembali ke Jakarta. Lingga taunya Nabila harus kembali ke Paris untuk menyelesaikan pekerjaannya sebagai model. Siapa yang tau kalo sepupu laknatnya satu itu membocorkan rencana liburan mereka ke Nabila. Bahkan sampai mengajak Nabila ikut serta.

Sebelum mereka pulang, Joselin sempat menanyakan perihal liburan yang ia dan teman - temannya rencanakan. Entah dari mana wanita itu tau. Mungkin Evelyn tanpa sengaja menceritakan perihal itu karena mereka berdua dekat. Atau Vania. Yang jelas laki - laki itu tidak tau darimana sepupunya itu dengar. Wanita itu rencananya juga ingin ikut sekalian bulan madu di sana. Dan jawaban Lingga saat itu hanya terserah Joselin mau apa. Joselin juga gak akan bergabung dengan mereka saat liburan itu. Ia telah merencanakan liburan sendiri dengan suaminya. Intinya mereka akan berpisah saat sampai di Korea nanti.

Dan Lingga tidak tau kalo wanita itu akan mengajak Nabila ikut serta. Entah kenapa Joselin seperti ketagihan menonton perdebatan kedua wanita itu merebutkan dirinya. Bagi Joselin hal itu adalah hiburan untuknya, tapi baginya adalah sebuah bencana. Karena hari liburannya yang harusnya ia akan bersenang - senang bisa menjadi kekacauan.

" Duh duh..  Udah mulai aja... Gue ketinggalan nih." ucap Joselin yang baru datang dengan suaminya.

Wanita itu mengabaikan sepupunya yang tengah menghunuskan tatapan tajam padanya.

Perdebatan kedua wanita itu berakhir ketika pengumuman untuk penerbangan yang akan membawa mereka ke Korea berbunyi. Lingga sedikit bernafas lega karena jarak duduknya dan Nabila serta Joselin dan suaminya cukup jauh. 

AFFAIRHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin