Shit, I Love You | Nomin ft Haechan

6

guys, kalian setuju gak kalo cerita ini aku remake ke AU? kalo AU kan gak semuanya narasi jadi update nya bisa teratur, tapi di wattpad tetep ada kok. Tapi aku masih mikir-mikir si🙏🙏

HAPPY READING

--

lilbit 🔞

Suara kecipak basah bibir yang menyatu memenuhi satu ruangan Apartemen, bagaimana bibir keduanya menyatu saling melumat.

Disinilah Na Jaemin dan Lee Jeno berada, di Apartemen milik Jeno.

Setelah ajakan Jeno untuk menjalin hubungan bersama Na Jaemin, Jaemin hanya mengangguk dan mengiyakan. Sama sekali tidak berfikir bagaimana reaksi Kakaknya nanti, yang ia pikirkan hanya dirinya yang akhirnya bisa bersama Jeno setelah 10 tahun penantian panjang.

Tangan Jeno semakin menekan tengkuk Jaemin untuk memperdalam lumatan keduanya, tangan yang satunya ia bawa untuk mengelus punggung Jaemin dengan sensual.

Jeno melepaskan tautan keduanya, ada binar kecewa dari manik Jaemin karena merasa kehilangan.

"Kau yakin kita akan melakukannya?" Jeno bertanya ragu, bagaimanapun ia harus tetap memastikan bahwa Jaemin akan merahasiakan perselingkuhan dirinya dari Haechan.

Jaemin mengangguk ribut, dirinya sudah kepalang nafsu. Ia bahkan menggesekan kejantanannya untuk memancing nafsu Jeno.

Yang diberi gesekan tak menyia-nyiakan waktu, Jeno menggendong tubuh Jaemin untuk berbaring di atas kasur, menindihi tubuh mungil itu, memberikan kecupan pada leher jenjang Jaemin hingga timbul tanda kemerahan.

Untuk pertama kalinya, Jaemin dengan senang hati memberikan keperjakaannya untuk seseorang yang ia sukai, mengeluarkan desahan yang terdengar merdu, tanpa tau akibat yang ia perbuat untuk kedepannya.

--

Jeno mengusap pelan perut Jaemin, membubuhkan ciuman di pipinya.

"Kau menyesal melakukannya?" Jeno bertanya pelan, ini sudah jam 4 pagi.

Jaemin berbalik, menatap mata sipit Jeno.

"Aku tidak menyesal, tapi aku merasa bersalah. Kita baru saja menghianati Haechan," Jeno bisa melihat ada pancaran resah dari manik sekelam bintang itu.

Jeno tersenyum tipis, mencuri satu kecupan dari bibir plum Jaemin.

"Kita akan aman selagi Haechan tidak mengetahuinya."

--

Bulir-bulir keringat terlihat membasahi kening Haechan, nafasnya tersengal dan kepalanya menggeleng ribut.

Ia baru saja mengalami mimpi buruk, ia menelisik sekitarnya, ternyata ia berada di ruang tamu, semalaman menunggu Jaemin pulang.

Melihat jam di dinding, ternyata sudah jam 7 pagi, ia melangkahkan kaki dan membuka kamar Jaemin. Ternyata adiknya sudah pulang dan sedang tertidur.

Entah kenapa, saat melihat Jaemin dirinya begitu resah dan seperti ada yang mengganjal di hatinya. Tapi ia tidak tau perasaan apa itu.

--

"Kau bermimpi buruk?" Haechan bisa melihat betapa khawatirnya Jeno saat dirinya mengatakan habis bermimpi buruk, tersenyum tipis Haechan mencoba menenangkan kekasihnya.

Saat ini keduanya tengah melakukan Video Call, tadi Jeno yang meminta, katanya ia rindu.

"Ya aku bermimpi tentangmu," Haechan menunduk sedikit gelisah saat mengingat kejadian mimpinya.

"Kau bermimpi apa? Ayo ceritakan, siapa tau aku bisa meredakan keresahanmu." Jeno mencoba meyakinkan agar Haechan mau bercerita.

"Aku bermimpi kau selingkuh."

Deg, begitu besar debaran jantung yang dirasakan Jeno disana, seperkian detik ia hanya diam. Merasa beruntung karena mereka hanya melakukan panggilan Video.

"Sayang?" Haechan memanggil saat dirasa Jeno hanya diam.

"Dengan siapa kau melihat diriku selingkuh?" Jeno mencoba mengatur ekspresinya agar tidak terlihat gelisah.

"Aku tidak melihat kau berselingkuh, Jen. Di dalam mimpi itu kau hanya mengatakan bahwa kau telah berselingkuh dan disitu-" Haechan menggantungkan ucapannya, terlihat Jeno yang sedang menunggu kata selanjutnya yang terucap.

"Kau memilih bersama dengan selingkuhanmu."

Jeno tertawa, "Aku tidak mungkin menyelingkuhimu sayang? Mana bisa aku meninggalkan kekasih sehebat dirimu? Tenanglah itu hanya sebuah bunga tidur." Jeno terus memberikan senyumannya, dan itu berhasil membuat Haechan tersenyum.

Setidaknya keresahannya mereda?

--

Jangan lupa Vote+Comment hey!😎💚