I STILL LOVE U (part 1)

81 3 0
                                    

SELFISHNEES LOVE

Chapter 22
Last Part 1
--------------

Vote, comment and read
Ok enjoy it..
==========

*****
Rama masih termenung sendiri di bangkunya. Bedanya itu bangku yang berbeda dengan yang ia tempati dulu. Kini dia sudah kelas XII dan sudah melewati semua ujian akhir yang ada. Kini angkatannya hanya menganggur menanti kelulusan yang hampir sudah pasti bagi Rama.
Tak ada yang berbeda selama 1 tahun terakhir. Rama masih pendiam, dingin dan sendiri. Dia masih tidak punya pengganti teman seperti yang dulu. Hari-harinya hanya diselimuti oleh kesendirian dan kepiluan.

Ia mendongakkan wajahnya. Sekelilingnya sudah sepi. Ia melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Sekolah juga sudah sepi. Ia berjalan menyusuri koridor yang bisu. Tampak butiran pasir dan sampah yang bergulir tertiup angin mendung yang dingin. Hingga akhirnya Rama sampai di kelasnya yang dulu. Kelas XI IPA 2. Dia buka daun pintunya yang belum dikunci itu. Dia memasuki ruangan itu, hawanya lembab dan dingin. Sudah hampir setahun ia tidak pernah mengunjungi kelas itu. Tak ada perubahan yang berarti di tempat itu. Hanya artikel-artikel di papan mading belakang saja yang sudah berganti. Rama menyusuri tiap bangku di sana. Ia berhenti di bangku Nara. Tampak bayangan nara yang tersenyum padanya. Bibir Rama tersenyum tipis. Dia memandangi tulisan yang terukir samar disana. Mungkin siswa yang sekarang mencoba untuk membersihkan bangku itu dengan bensin, spiritus atau apapun yang mungkin bisa membersihkan kembali bangku-bangku yang penuh dengan garfity liar, namun tetap saja, tinta bolpoin itu masih kukuh menempel dan terlihat hingga kini.

Tulisan orang itu masih terukir disana. Rama tidak yakin apakah kutukan itu akan benar-benar berlaku. Rama menoleh ke bangkunya. Bangku itu tampak gelap di sudut ruangan. Rama mendekati bangku itu. Hatinya tercekik ketika melhat gambar yang dulu sering ia pandangi kini sudah bayak ditutupi oleh coretan dari tipe x. Mulai dari ucapan kasar, ungkapan cinta atau sekedar mengedit gambar itu menjadi sosok yang mengerikan.

Rama pun merogoh isi tas pinggangnya. Ia mengeluarkan sebuah penggaris dan dengan perlahan ia mengikis lapisan tipe x disana. Sedikit demi sedikit gambar aslinya sudah mulai terlihat. Gambar itu masih bertahan. Gambar penguin yang mengedipkan matanya.
Rama menjatuhkan dirinya di kursi itu dan memandangi gambar itu. Entah kenapa, dia bingung dengan perasaannya sendiri. Selama hampir 1 tahun, hatinya selalu kosong dan gelap. Ia tidak tahu kenapa. Kembali pada dirinya yang dulu ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Ia seolah terkena candu. Hari-harinya bersama esa selalu menyelesak keluar disaat rama merenung. Rama mencoba menghapus ingatan-ingatan itu dan menganggapnya sebagai mimpi yang tidak pernah terjadi. Namun, ingatan itu kini semakin sering muncul, berputar berurutan di kepala Rama.

"Mulai sekarang aku sahabatmu"

"Jangan diem terus dong.. ntar dikira pemakan bayi loh..hahaha"

"Aku sayang kamu, babe... muach"

"Ayoo makan.. dikit lagi nih, kalo ga dimakan besok aku tambah lagi porsinya"

"Babe.. temenin bobok yah"

"Hahahaha... mukamu merahh"

"Nggak! Aku maksa!"

Tak terasa bibir Rama melengkung tipis. Suara Esa, canda Esa, semuanya tentang Esa yang pernah ia lakukan bersamanya, berpendar temaram di mata Rama yang hitam, namun senyum itu hanya ada selama sepersekian detik saja, karena bayangan dengan cepat berubah.

Bayangan Esa yang menangis menatap wajahnya. Bayangan saat Rama membentaknya dan menghimpitnya ke tembok. Bayangan Rama yang mencium kasar bibir Esa. Esa yang menciumnya dengan lembut seraya menangis. Dan berkata "itu cinta yang kumau ram.. cinta yang ga akan pernah aku dapetin"

SELFISH OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang