1

2.3K 197 8
                                    

Raja dari obat terlarang berhasil ditangkap. Pelarian nya yang sulit ditemukan membuat sistem pemerintah Seoul tidak stabil.-

"Cukup."

"Baik, Tuan.."

Televisi dengan lebar 100inch itu terlihat gelap. Saluran dimatikan, bersamaan putung rokok yang dibuang sembarang.

"Siapa namanya?"

"Lee Hyunjong."

"Jelaskan"

"Baik, Tuan. Lee Hyunjong ini mengekspor sisi barat- dia mengirimkan kokain dan sabu, pada Amerika serikat, kanada dan ekuoador. Penangkapan terjadi pada saat pembongkaran 30 ton sabu milik Anda. Di kediamannya, kota Gunsan - Jeolla untara."

"Bagaimana dia bisa memakai namaku?"

"Rekan bisnisnya bilang, dia sendiri yang menamainya dengan sebutan Mr.V pada setiap transaksi."

"Bodoh, hukuman mati pasti akan dijatuhkan."

"Benar, Tuan."

"Cari anggota keluarganya. Dia membeli sabu dariku, bukan?"

Bawahan itu mengangguk, membenarkan ucapan dari Tuan nya.

"Uang dari transaksi sabu kemarin, kembalikan saja. Beri semua ke keluarganya- karena aku yakin harta orang bodoh itu akan disita oleh negara."

"Siap, Tuan."

▪️▪️▪️

"Jungkook, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor tujuh!"

"Baik, bu."

Pemuda yang baru saja dipanggil itu menurut. Dengan sigap mengambil nampan berisikan dua sup seafood. Dia berjalan ke meja tujuan, dan tersenyum ramah pada setiap pelanggan. Di hari minggu ini Kedai milik kedua orang tuanya sangat ramai pengunjung. Jadi tidak heran jika dirinya mendapat sedikit Istirahat, dan tidak duduk selama 3 jam.

"Ini, pesanannya." Menurunkan dua mangkuk sup, dan menyodorkannya perlahan.

"Terimakasih."

"Sama-sama." Jungkook menjawab ramah

"Loh? Tunggu! Mukamu kok tidak asing ya"

"Maaf?"

"Ini Jungkook, Jeon Jungkook ya! Yang dulu bersekolah di Hanlim Multi Art School.."

"Ah benar." Menjawab seadanya. Karena jujur saja, Jungkook sangat canggung pada wanita dihadapannya ini.

"Apa kau masih ingat? Aku Lisa, teman sekelasmu dulu!"

"Lisa?"

"Ya! Wanita yang memiliki rambut paling pendek dikelas, itu aku Jungkook! Apa kau sudah lupa." Perempuan itu nampak antusias. Menjelaskan kilas balik masa sekolahnya

"Oh! Aku ingat. Kau perempuan berdarah Thailand itu ya? Yang selalu telat datang jika sekolah pagi dan selalu mendapat hukuman dari pak Hanjun."

"Betul! Haha"

"Sedang apa kau disini? Apa sedang berlibur?"

Lisa menggeleng. Sebelah tangannya menepuk bangku, mengisyaratkan Jungkook untuk duduk disana.

"Tidak, aku disini mengambil kuliah Jung. Di Pusan National University."

"Wah, sungguh? Aku kira kamu sudah pulang ke Thailand setelah hari kelulusan."

"Tidak, aku terlanjur nyaman hidup di sini."

Jungkook tersenyum, Lisa tertawa lebar. Mereka sesekali berbagi cerita tentang masa-masa mereka dulu, Lisa yang dulunya anak perempuan Tomboy, kini telah berubah total menjadi wanita cantik dengan rambut bergelombang.

"Jadi, kau sekarang kuliah dimana- Apa kau kerja paruwaktu disini?

Jungkook tersenyum tipis. Ada rasa sedih saat mendengar pertanyaan teman sekelasnya ini. "Aku tidak lanjut kuliah, setelah hari kelulusan aku langsung pindan ke busan. Dan membuka kedai disini."

"Oh astaga! Jangan bilang ini kedai milikmu."

"Iya ini kedai mil-

"JUNGKOOK KEMARI!

"Aduh, sudah dulu ya. Ibu memanggilku. Aku mau bekerja lagi, sampai nanti!"

Lisa mendesak kecewa. Padahal ia masih ingin bercerita banyak dengan temannya itu.

▪️▪️▪️

"Hyung.."

"Ada apa?"

"Aku mau minta ijin."

"Untuk?" Pria dengan setelan formal itu menatap pemuda dihadapannya.

"Untuk pergi ke busan, dengan Minjae."

"Tidak boleh"

"Yahhh, kumohon. 3 hari saja, ya Hyung. Ya?"

"Kau disana bekerja, Mingyu."

"Tidak! Sungguh, aku disana hanya ingin mengajak Minjae jalan-jalan saja.."

"Tidak boleh, yang ada nanti tidak becus. Cukup fokus mengurus perusahaan cabang disana, kau tau sekarang pengeluaran tidak seimbang. Anakku tidak boleh ikut."

"Oh astaga, Hyung. Sungguh! Kau jangan jadi orang tua kolot, dia beberapa hari ini mengeluh bosan karena Daddynya sibuk bekerja. Anakmu itu butuh berlibur, apa kau tidak kasihan melihat dia kesepian dan ditambah penuh kekangan darimu?"

"Kau ini banyak bicara. Aku bekerja siang dan malam untuk siapa, jika bukan untuk anakku? Dia dalam pengawasan bukan karena aku ingin mengekang, itu untuk kebaikannya."

"Ya tetap saja, dia tinggal sendirian dirumah tanpa adanya teman. Melakulan home schooling, tanpa adanya waktu untuk mengenal teman sebayanya."

"Cukup, Mingyu. Minjae masih terlalu kecil, I want to protect my son. Jadi silahkan pergi dari ruanganku jika tidak ada keperluan lain."

"Hyung aku hany-"

"Cukup." Moncong dari Desert Eagle mengacung, bagian kening menjadi sasaran besi dingin.

Pria dengan setelan Jas formal itu mengatur nafasnya yang memburu, terlihat jelas jika sedang menahan emosi dengan jari telujuk nya tak lepas melingkar pada pelatuk. "Jangan sampai adik, satu-satunya bagiku, mati secara cuma-cuma. Cepat menyingkir dari sini Kim Mingyu."

"Ck, Kim Taehyung sialan!.."

TBC

Nambah hutang lagi, Maaf🙇‍♂️

KING MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang