2

1.4K 146 22
                                    

Memasuki rumah besar dengan gaya eropa yang terlihat kental. Pemuda bermarga Kim itu tidak segan mendongak angkuh, dengan para bawahan nya menunduk patuh. Jas formal miliknya terlepas begitu saja, mengendurkan kancing kemeja yang terasa mencekik. Ia berjalan masuk lebih dalam, wajah suram dengan guratan lelah berusaha dihilangkan demi menemui buah hati yang sedang duduk memangku cookies pada ruang tamu miliknya.

"Minjae?"

Sontak bocah kecil itu mengalihkan padangannya dari layar lebar, kaki kecilnya segera berlari menghambur kedalam pelukan sang Ayah. "Daddy!"

"Sedang apa, jagoan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sedang apa, jagoan?"

"Menonton kartun!"

"Daddy bawa mainan buat Minjae, nanti minta tolong ke uncle Jakson buat ambilin mainannya ya."

Bocah kecil itu mengangguk. Pelukannya terlepas, tapi sorot matanya masih terkunci penuh menatap sang Ayah. "Minjae bosan sekali, Daddy! tadi ada uncle Mingyu main kesini tapi sekarang sudah pulang. Katanya takut Daddy marah- padahal Minjae masih ingin bermain dengan uncle mingming!"

Penuturan dari bocah kecil itu, membuat Taehyung sedikit menarik senyum nya. "Main sama daddy saja, ya sayang? Minjae sudah makan belum."

"Sudah! Uncle mingming belikan Minjae sushi dengan dorayaki."

"Mau makan lagi tidak, nak?"

"Tidak, Daddy. Minjae sudah kenyang. "

"Gimana, tadi sekolahnya lancar?."

"Lancar, Miss hwang tadi mengajari Minjae perkalian sama menghitung angka.."

"Good job, tidak terlalu sulit kan?."

"Hum! Daddy— daddy! i want to ask"

"Boleh sayang, apa yang mau Minjae tanyakan?"

"Uhm- kenapa Minaje tidak boleh ikut Uncle mingming pergi ke busan?."

Taehyung tersenyum, mengusap surai anaknya dengan lembut "Uncle, disana bekerja. Bukan untuk pergi berlibur."

"Tapi kata uncle, kita disana akan berlibur. Dan uncle juga bilang mau mengajak Minjae jalan-jalan, dad."

Berjongkok dihadapan sang putra. Taehyung menangkup kedua pipi gembil itu, membubuhkan satu ciuman pada kening, lalu berbicara memberi pengertian untuk bocah kecil nya. "Dengar, kamu disana pasti akan sendirian nak. Tidak ada yang menjaga- uncle mingyu akan mengecek perusahaan daddy disana. Ada banyak cabang, tidak cuma satu. Kamu pasti akan lelah menunggu uncle pulang."

"Tidak daddy, Minjae baik-baik saja kok, tidak apa-apa menunggu uncle lama.. Minjae mau ikut."

"Tidak boleh sayang, nanti saja ya? Daddy tidak mau mengambil resiko, dan membiarkanmu berada jauh dari jangkauan daddy disini."

Mata bocah kecil itu memerah, tidak setuju dengan penuturan sang Ayah. Minjae ingin memprotes, kenapa ayahnya selalu melarang keinginannya. "K-kenapa tidak b-boleh Hiks.. Daddy kenapa.. Minjae mau ikut uncle.. Hikss uncle dimana.. Minjae ikut.. daddy j-jahat.. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KING MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang