11

524 60 0
                                    

"Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkanku Hyeong, apapun yg terjadi"ucap Jimin.

"Eum... aku berjanji padamu"jawab Yoongi.

"Hyeong... aku tidak akan pernah melepaskan mu apapun yg terjadi, kau hanya milikku, milik Park Jimin seorang, aku akan menghancurkan siapapun yg merebut mu dariku, aku tidak peduli meski aku harus membunuh sekalipun"Batin Jimin.

Yoongi dan Jimin kini menghabiskan 5 botol Soju, Jimin sudah setengah sadar sedangkan Yoongi,ia masih sadar dan ia menatap kearah Jimin yg meracau tak jelas akibat mabuk.

"Hyeonghh...Hik,, a-ku merindukan mu Hyeonghh...Hik"racau Jimin.

Entah ada apa dengan Yoongi, Yoongi hanya menatap Jimin dg datar, memory nya kembali berputar disaat ia mabuk berat meski samar samar, di dalam ingatannya ia seperti pernah mencium seseorang di Apart nya tapi ia tak tau siapa orang itu.

"Eumhh"

"Eumhh...Hyeonghh...Le-ppashh"

"Eunghh..."

"Hyeonghh..Hen-hentikanhh Hyeonghh"

Yoongi memukul kepala nya, kenapa ia jadi teringat malam itu,, Yoongi terdiam ia mencoba menyusun puzzle di otaknya, puzzle tentang kejadian di Apart nya sampai tak sadar jika ia telah kembali menghabiskan 5 botol Soju lagi.

Yoongi kini sudah benar benar tak sadar sekarang.

"Eunghh... Hyeonghh..."Jimin mendekatkan wajahnya di leher pucat Yoongi, sedangkan Yoongi ia mendesis menahan gejolak panas dari tubuhnya.

Jimin yg tak sadar semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yoongi, nafas hangat Jimin membuat Yoongi tak tahan dan dg kasar Yoongi mencium bibir Jimin dg brutal.

"Hyeonghh... Ummhh"desah Jimin.

"Eumhh...Hyeonghh...Le-ppashh"

Deg!!

Dengan tiba tiba Yoongi memutuskan ciuman nya, mata sipit Yoongi terbuka ketika ia mengingat siapa orang yg ia cium malam itu.

"Ho-Hoseok??-"ucap Yoongi dg terkejut.

"Hyeong"Jimin meanatap Yoongi dg sayu, sedangkan Yoongi tampak termenung, dg pelan Jimin mengguncang pelan bahu Yoongi.

"Wae Hyeong?? Neo Gwaenchana??"tanya Jimin dg menatap Yoongi sayu.

"Eum"Yoongi hanya bergumam menjawab pertanyaan Jimin.

"Hyeong... aku merindukanmu Hyeong, disini dingin tolong hangatkan aku"bisik Jimin di telinga Yoongi.

"Sejak kapan kau menjadi binal seperti ini Jiminie??"tanya Yoongi dg sensual.

"Kau yg mengajariku,,,,,Ugh...Hyeonghh"Jimin langsung melenguh, ketika Yoongi tanpa aba aba menyerang perpotongan lehernya dg kuat.

Yoongi beralih mencium bibir Jimin dg rakus dan tergesa gesa, namun Yoongi kembali teringat dimana ia melihat mata Tupai itu mengeluarkan air matanya saat ia menciumnya dg kasar.

Sedangkan Jimin berusaha mengimbangi permainan Yoongi namun gagal akhirnya ia memukul bahu Yoongi Dan seketika Yoongi melepaskan ciumannya dan menatap Jimin dalam.

"Hah...hah..hah...,Hyeong kau kasarhh,,hah..hah"ucap Jimin sambil berusaha mengatur nafasnya.

"Mianhae Seokie"ucap Yoongi sambil mengelus pipi Jimin dg lembut.

Jimin yg masih setengah sadar pun tertegun ketika Yoongi menyebut kata 'Seokie', namun Jimin yg tahu jika Yoongi telah berada di dalam pengaruh alkohol berusaha untuk tidak memikirkannya.

"Lakukan dg lembut Yoongi Hyeong"pinta Jimin, sedangkan Yoongi kembali mencium bibir Jimin dg lembut, dan malam itu Jimin kembali mendesah akibat kelakuan Yoongi yg menyerangnya dg penuh kelembutan dan hati hati, namun Jimin tak sadar jika Yoongi selalu memakai 'pengaman' setiap kali mereka berhubungan.

Skip..

Sekarang pukul 04:00 KST,Hoseok terbangun di kamar lamanya, yaa.. Hoseok menginap di Mansion atas permintaan sang Eomma.

Udara masih dingin dan begitu menyengat sampai ke tulang, namun tidak bagi Hoseok, ia membuka jendela balkon kamarnya dg pakaian piyama tidurnya yg tipis.

Mentari belum menampakkan wujudnya, Hoseok hanya menatap langit dg pandangan kosong, entah apa yg ia pikirkan sekarang namun ia memandangi langit dg penuh ke senduan, mata Tupai nya kembali berkaca kaca.

Namun dg cepat Hoseok menghapusnya sebelum terjatuh.

"Hobie" Hoseok terkejut kala Seokjin tiba tiba memanggilnya.

"Eoh,,, Seokjin Hyeong, ada apa??"tanya Hoseok sambil menatap Seokjin dg penuh tanda tanya.

"Justru Hyeong yg seharusnya bertanya padamu, apa yg kau lakukan disini eoh??"tanya Seokjin dg lembut.

"Eopseoyo, Geunyang.... aku melihat langit yg bertabur Bintang Hyeong"jawab Hoseok yg kembali melihat kearah langit.

"Sangat indah kan Hyeong??"tanya Hoseok tanpa melihat Seokjin.

Seokjin pun melihat ke langit, dan Seokjin membenarkan ucapan Hoseok jika langit malam ini tampak indah dg hiasan bintang yg bertaburan.

"Hobie,,"

"Nee Hyeong"

"Apa hubunganmu dan Yoongi baik-baik saja??"tanya Seokjin.

Deg!!

"Nee Hyeong, hubunganku dan Yoongi Hyeong baik-baik saja, Hyeong jangan khawatir"ucap Hoseok menenangkan Seokjin.

"Sungguh, kau tak berbohong padaku??"tanya Seokjin dg penuh selidik.

"Apa Hyeong pikir, aku ini pembohong eoh!?"tanya Hoseok sambil menatap kearah sang Hyeong dg kesal.

"Ck... kenapa kau selalu marah marah eoh!?ah....Chamkkaman,,, apa kau hamil??"tanya Seokjin dg polosnya.

Ia tak menyadari perubahan wajah sang Dongsaeng yg begitu memerah karena ucapannya.

"Ka-kau berbicara apa Hyeong??a-aku-"

"Hobie-ya...apa aku benar??"tanya Seokjin dg menyentuh kedua pipi chubby Hoseok yg memerah sampai ke telinga.

"Isshh...Hyeong lepas, kau berbicara apa eoh!? jangan mengada-ada Hyeong"ucap Hoseok dg kesal, sambil memalingkan wajahnya yg memerah.

"Woah,,,, Hobie-ya wajahmu memerah"ujar Seokjin.

"Hyeong!!!"teriak Hoseok dg kesal,sungguh Hoseok tak tau lagi bagaimana ia menghadapi sikap sang Hyeong, sedangkan Seokjin ia menutup telinganya akibat teriakan melengking dari sang Dongsaeng.

"Yaakk!!!... kau merusak gendang telingaku Hobie!"keluh Seokjin.

"Biarkan saja aku tidak peduli, huh"setelah mengatakan itu Hoseok pergi dari hadapan Seokjin dg menghentakkan kakinya dg kesal.

Sedangkan Seokjin hanya menatap punggung sang Dongsaeng dg tatapan tak percaya.

"Apa aku salah bicara?? aku hanya bertanya, apa dia hamil?? itu saja, apa yg salah dg pertanyaan ku??"Beo Seokjin.

Hari ini Tn dan Ny. Jung melihat keanehan dari sikap putra bungsunya itu, dimana putra bungsunya itu menatap sang Hyeong dg tatapan tajam dan kesal disaat yg bersamaan, sedangkan yg ditatap hanya membalas tatapan itu dg polos.

"Hobie-ya, Gwaenchana??"tanya Ny. Jung.

"Eung, Eomma, Hobie baik-baik saja"jawab Hoseok sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu"ucap Ny. Jung.

"Hobie-ya,, apa kau ingin berangkat bersama Appa ke kampus?? lagi pula Appa sudah lama tidak mengantarmu"ucap Tn. Jung.

"Woah... Jinjja Appa??" tanya Hoseok dan Tn. Jung mengangguk, Hoseok bersorak senang.

"Hobie-ya... bukankah tadi malam kau memintaku untuk mengantarmu ke kampus??"tanya Seokjin, sedangkan Hoseok menatap Seokjin dg tajam.

"Tidak!!! aku tidak mau diantar oleh Hyeong"ucap Hoseok dg ketus, sedangkan Tn. dan Ny. Jung, menatap aneh sikap Hoseok.

TBC...

Leave me Or Love me Hyeong(END)Where stories live. Discover now