Bagian 14

30.3K 3.6K 745
                                    


Aaaaaa lagi muncul ide buat book ini. Jangan bosen yaa gegara update mulu😩.

******

Jeno membaringkan tubuh telanjang Jaemin di atas tempat tidur kemudian menyelimuti tubuh telanjang itu hingga leher Jaemin. Jeno mengambil pakaian nya dan menggunakan nya kemudian mengambil rokok dari saku celana nya dan keluar dari kamar. Jeno menyalakan rokok nya sambil berjalan menuju lounge  dimana yang lain sedang bermain uno.

"Felix, tolong pakaikan Jaemin pakaian hangat" titah Jeno pada Felix.

Felix mengangguk. Kekasih Hyunjin itu segera berlalu ke kamar bagian Jeno dan membuka kamar itu. Menatap sekeliling dimana Jeno menyimpan pakaian Jaemin.

"Si bajingan itu mengatakan untuk memakaikan Jaemin pakaian. Lihatlah, dia hanya membawa kemeja putih kebesaran untuk Jaemin. Hangat dari mana nya" decak Felix mengangkat kemeja putih transparan.

Felix mencari hoodie atau jaket dan semacam nya untuk menghangatkan tubuh Jaemin.

Mata nya tertuju pada hoodie kucing berwarna hitam. Felix mengambil nya dan menuju tempat tidur. Membuka selimut Jaemin dan sedikit membelak  saat melihat kondisi tubuh Jaemin.

"Si keparat itu memang maniak sex" geleng Felix menatap beberapa ruam merah keunguan di bagian-bagian kulit Jaemin.

Felix mulai memakaikan Jaemin pakaian. Mata nya tertuju pada perut Jaemin. Felix mengusap nya.

Ia merasa de javu. Bentuk perut Jaemin membuat nya mengingat delapan bulan yang lalu saat diri nya melihat perut Jungwoo yang tengah mengandung tiga minggu. Bentuk perut Jaemin persis seperti milik Jungwoo saat ini.

Felix memiringkan kepala nya.

"Apa Jaemin tengah hamil?" Pikirnya.

Felix menggelengkan kepala nya.

"Jeno selalu memberikan obat pencegah kehamilan. Jaemin tidak mungkin hamil dengan semudah itu" gumam nya kembali memakaikan Jaemin pakaian.

Setelah selesai, Felix kembali menyelimuti tubuh pucat itu. Memegang kening Jaemin yang lumayan hangat.

"Seperti nya dia kecapean melayani hasrat si bajingan" ucap Felix.

Felix membereskan kamar bagian Jeno kemudian keluar dari sana menuju lounge untuk bergabung dengan yang lain nya.

"Dimana Yumna?" Tanya Jeno.

"Tumben kau mencari nya?" Tanya Hyunjin.

Jeno terkekeh mematikan rokok nya. Menatap sekitaran lounge.

"Aku ingin bertanya soal Mr. Fatteh, apakah dia sudah berhasil mengambil casino dari tangan Mingyu?" Ucap Jeno.

"Yumna sedang berenang. Kita bahas sekarang sebelum wanita itu kembali" ucap Eric.

Jeno mengangguk.

"Bagaimana perkembangan nya?" Tanya Jeno pada Eric.

"Anak buah Mr. Fatteh mengatakan jika minggu depan casino milik Mingyu sudah pindah tangan atas nama mu. Dan kau harus mempersiapkan Yumna untuknya" jawan Eric.

Jeno mengangguk "Tentu saja. Aku dengan hati akan menyerahkan gadis menyusahkan itu."

"Jeno, apakah kau masih memberikan pil pencegah kehamilan pada Jaemin?" Tanya Felix duduk di samping Hyunjin.

Ryujin yang sedang menyeruput wine nya terdiam menatap Felix dengan menelisik.

"Tentu saja aku selalu memberikan nya setelah kami melakukan sex. Ada apa? Kenapa kau bertanya begitu?" Tanya Jeno menatap Felix.

180 Days?  [SUDAH DI TEBITKAN]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora