➵ Kabar | 2

1.2K 393 84
                                    

Little heart, keep on beating.
Beating like a little drum.
Tell my lungs, to keep on breathing.
Till the setting of the sun. —

❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

Kilau lampu seolah memberi ketukan bahagia. Di sapa oleh rindu yang terbayar sudah. Dibuai gundah yang telah menemukan pelabuhan untuk tiba. Lorong-lorong cemas telah diterangi oleh pelukan hangat tak ada dua.

Suga telah tiba, menginjakkan kaki di Urendai dan menemu rupa dengan sang adik tercinta. Ia menekuk lutut di sana, memberi hormat pada Ratu yang telah di akui oleh rakyat nya.

"Salam hormat untuk Khaleesi."

Itu adalah kalimat pertama Suga saat ia berdiri di depan Lysa yang duduk di Khaál Throne. Lantas gadis itu tak perlu mengucapkan banyak hal... Ia lekas berlari menuju sang kakak, Suga pun berdiri dan dengan cepat menangkap Lalysa ke dalam dekapannya.

"Kau telah tumbuh jadi gadis yang hebat. Sungguh suatu kebanggan yang tak ternilai harga nya." Suga mengelus puncak kepala sang adik yang telah terharu di dalam pelukannya.

Setelah tiga tahun berpisah, ada rasa lega luarbiasa melihat Suga menepati janji nya untuk pulang ke rumah mereka —tanah Urendai. Dan ia hanya terus berada dalam dekapan itu cukup lama, menumpas rindu bertahun-tahun lamanya.

Dan untuk penyambutan atas pulang nya Suga —sang kakak dari Khaleesi mereka, Valdez membuat perayaan meriah di istana. Mengundang ribuan warga untuk turut menyaksikan salah satu anggota keluarga Targaryen telah tiba.

Malam itu sungguh meriah... Kemegahan yang lama tak Lysa saksikan. Anggap saja acara itu sekaligus hiburan untuk sang Khaleesi yang telah lelah dengan berkas-berkas penting yang ia sibukkan selama duduk di Khaál Throne.

Valdez dan pengurus istana lainnya mengangkat gelas mereka, bersulang untuk kedatangan Suga.

"Parch ulkía unfroch Targaryen Piceztrha."
(Panjang umur untuk Putra Targaryen.)

Dan tawa kebahagiaan mendominasi ruang megah di sana.

Selang beberapa lama kemudian, malam semakin larut, angin bertiup semakin kencang di luar sana, namun Lalysa dan Suga memilih balkon istana untuk mengobrol berdua. Membicarakan banyak hal selama perpisahan mereka.

"Jadi, kabar apa saja yang kau bawa dari Benua sebelah timur, kak?"

"Kau ingin mendengar kabar buruk terlebih dahulu, atau kabar baik?" tanya Suga pada Lysa. Dan sang adik menaikkan sebelah alisnya.

[2] Megan Throne ✔Where stories live. Discover now