22. Empat Pilihan

591 77 11
                                    

Begitu Moby Dick dan tiga kapal lainnya berlabuh di pelabuhan yang berada di kastil kerajaan Clover, Kru Shirohigepun mulai berpencar untuk menelusuri kerajaan clover ditemani beberapa orang dari rekan Anne. Sementara Ace dan Marco memilih tetap tinggal setelah salah satu rekan Anne yang bernama Dorothy mengatakan keduanya bisa tinggal dan ikut bersama mereka untuk menuntaskan rasa penasaran mereka jika mereka mau.

Setelahnya Anne bersama atasan pasukan pengintai lainnya serta Marco dan Ace pun berjalan menulusuri kastil kerajaan dan berhenti tepat disebuah ruangan.

"Cih.. Siapa yang mengusulkan membuka pintu ini dengan identifikasi diri yang sangat lengkap?" Gerutu Anne, kala dirinya harus memasuki beberapa identifikasi diri seperti scan wajah, lensa mata, sidik jari, hingga aktivasi suara.

"Gol D. Anne." Anne mengucapkan namanya untuk mengaktikan aktivasi suara dari pintu di depannya.

"Voice Activation Rejected." Ya, tapi tanpa disangka kalimat yang diucapkannya tak diterima oleh sistem itu.

"Portgas D. Anne"

"Voice Activation Rejected"

"Anne!"

"Voice Activation Rejected"

"Boismorter Rea!" 

"Voice Activation Rejected"

Sebuah perempatan mulai muncul di dahi Anne ketika dirinya mulai menyadari kata apa yang sebenarnya Sally masukan ketika membuat sistem ini."Aku akan membunuhmu, Sally!" Seru Anne, sebelum mengucapkan kata yang ada di pikirannya.

"Brocon Sister!" Dengan begitu suara klik tanda pintu terbuka pun berbunyi dibarengi dengan sistem yang kembali bersuara.

"Welcome, Brocon Sister!" 

"Pft-"David dan rekan-rekan yang lain berusaha untuk tak tertawa mendengar hal itu. Dan tentu saja Anne menyadarinya.

"Tertawalah, maka kalian akan tau akibatnya!" Ancam Anne dengan tatapan tajam yang membuat mereka langsung bertingkah seolah tak terjadi apapun.

"Wow, benarkah itu?" Berbeda dengan Ace yang malah menanyakan hal itu secara langsung.

"Diam! Tentu saja itu hanya keisengan Sally." Jawab Anne, berbeda dengan Marx, Nacth, dan David yang diam diam mengiyakan apa yang Ace tanyakan. Sementara Morgent hanya tersenyum seperti biasa.

Setelahnya merekapun mulai memasuki ruangan yang penuh dengan berbagai macam senjata yang terpajang di dinding serta berbagai buah iblis yang menghiasi sebuah lemari di sisi dinding yang lain.

"Woah, apa kau seorang kolektor, Anne?" Lagi-lagi Ace bertanya melihat banyaknya senjata yang Anne kumpulkan mulai dari pedang, berbagai senjata api, hingga senjata yang bahkan Ace sendiri tak tau apakah itu.

"Ya, kau bisa memilikinya jika ada yang kau mau." Ucap Anne tanpa memberi pengecualian.

Lihatlah... Kau sebenarnya memang Brocon, Anne. Marx, Nacth, dan David kembali membatin. Setelahnya barulah mereka terduduk di sebuah sofa yang melingkar di tengah ruangan.

"Baiklah.. Jadi hal apa yang ingin kalian bicarakan?" Tanya Anne, begitu semua orang mendudukkan dirinya dengan nyaman.

"Hal ini cukup membingungkan sebenarnya... Aku mendapat kabar dari Koala bahwa Dragon-san memintanya untuk mengumpulkan pemimpin dari seluruh pasukan, termasuk pasukan pengintai. Sepertinya ada hal penting yang akan dibicarakan. Sementara itu.." Marx lantas menatap tiga rekannya yang lain, yaitu Nacth, Morgent, dan David.

"Di waktu yang berdekatan kau juga mendapat undangan pesta minum teh Big Mom." Ucap Nacth, memberikan selembar undangan.

"Undangan apakah itu? Bukannya pesta minum teh bulanan sudah diadakan?" Tanya Anne.

Gol D. Anne : One PieceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora