SAF/ Part 3

5 5 0
                                    

Assalamualaikum guys

Happy Readding


Di sebuah bangunanan dengan bernuansa putih dan dikelilingi oleh taman yang membuat mata enggan untuk beralih.

DEG

“Gue ngk mau, dan gue masih pengen nikmatin hidup gue tanpa kekangan” sarkas kara

“Papa tidak menerima penolakan” tegas Bagaskara Anendra ayah Karalel

“ Mau Papa apa sih, kalau kara ngk mau ya ngk mau” bentak kara

“Apa yang membuat kamu tidak mau, gadis itu sangat baik dan Papa yakin dia bisa menghilangkan sikap berandalan kamu Kara”

Cowok itu tersenyum miris lalu kembali berucap”Yang membuat Kara kayak gini tuh Papa, karna kesibukan yang Papa punya yang membuat Kara makin benci sama Papa”

“ Jangan kurang ajar kamu”

“Kara ngk kurang ajar Pa, tapi emang gitu faktanya”

Bagas menghela nafasnya gusar untuk meredakan amarahnya.

“Intinya Papa ngk menerima penolakan dan Papa akan tetap menjodohkan kamu Karalel Anendra” ucapnya dengan menekan nama anaknya.

“Terserah, tapi Kara ngak akan menerima perjodohan ini” balas kara diakhiri dengan penekanan  dan berlalu meninggalkan Bagas diruang tamu menuju kamarnya dilantai dua.

“Maafkan aku siska aku gagal mendidik anak kita” ucapnya parau sambil menatap punggung tegak kara.

***
“MAMA!” teriak seorang gadis mungil dari arah pintu masuk.

“Jangan teriak-teriak dong sayang” balas Ilona. Zikra menyengir  dengan memberikan dua kantun kresek yang dipeggangnya.

“ ya  maaf Ma”

“ya udah sana masuk, ada orang yang nungguin kamu didalam tuh”

Zikra mengerutkan keningnya, siapa yang menunggunya pikir Zikra.

Dengan perlahan Zikra mulai memasuki rumah,
Satu langkah

Dua langkah
Tiga langkah

Dan DEG

“ HUAA PAPA!” lari zikra lalu memeluk seseorang yang dipanggil papa olehnya.

“kenapa sayang, kangen ya” goda Herman Sanjaya papa zikra sambil mengeluk surai putrinya.

“iihh Papa mah gitu” kesal zikra “ ya kangen lah masa ngak, Papa gimana sih” lanjutnya sambil merajuk.

“ yaudah iya, maafin papa ya”

“ ngak mau, kesel akunya” balas zikra sambil melepas pelukannya.

“yakin ngk mau, Papa punya hadiah loh buat kamu” bujuk Herman

“ ngak tertarik” jawab zikra sambil memalingkan kepalanya kearah lain .

“Papa punya buku matematika materi SMA terbaru loh, yakin ngak tertarik” sombomg Herman “ spesial buat kamu dari papa” lanjutnya.

Zikra hanya memasang wajah juteknya. Tapi itu tidak bertahan lama, setelahnya zikra langgsung lari menuju kamarnya dan meninggalkan Herman begitu saja hanya untuk memastikan buku yang dibilang papanya benar atau tidak.

“anak kamu tuh mas”

“anak kamu juga sayang”

Kedua tersenyum kecil.

***

Dilain tempat, tepatnya di kafe xxxx terdapat dua orang pemuda yang tengah asik berbincang dengan dengan sesekali menyeruput minumannya.

“gue dijodohin “ kata salahseorang dari mereka,dia kara

Jangan lupa tinggalin jejak kalian!

Maklumi aja.

Start and FinisWhere stories live. Discover now